Prediksi Rocky Gerung di Balik Drakula Politik Jokowi untuk Gibran
- Istimewa
Siap – Pengamat politik Rocky Gerung kembali merespon omongan Presiden Jokowi, tentang banyaknya drama politik akhir-akhir ini.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri HUT Partai Golkar, kemarin.
Nah, menurut Rocky Gerung, pernyataan tersebut justru menggambarkan sikap politik Jokowi sendiri.
"Jadi kita mau lihat bagaimana sebetulnya dia menganggap bahwa banyak drama. Iya, tetapi drama yang paling berbahaya adalah yang dilakukan oleh keluarganya," katanya dikutip siap.viva.co.id dari channel YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 7 November 2023.
Di sisi lain, Rocky menilai, Jokowi merasa bahwa dirinya tetap di atas angin, karena dia memegang banyak rakyat, atau bahkan ketua partai.
"Apapun isinya tetap Jokowi tahu permainan-permainan politik atau pernah diucapkan bahwa dia dapat segala macam informasi sebagai kepala negara, sebagai kepala pemerintahan yang bertahun-tahun ada di situ (istana)," ujarnya.
"Tetapi mengungkapkan itu tanpa ada tindakan artinya dia menyembunyikan kejahatan itu. Nah kejahatan rezimnya ini akan dikeluarkan lagi nanti kalau dia lengser," sambung Rocky.
Menurutnya, Jokowi diduga menyimpan kejahatan dengan tidak mau membocorkan pelaku, misalnya soal pelaku koruptor yang informasinya itu ia dapat dari intelijen.
"Kan ini masalahnya. Masalah yang lebih menarik tentunya betul peristiwa di hari ulang tahun Golkar di mana tidak ada semacam prosesi untuk pelantikan Gibran. Untuk pengkuningan Gibran," tuturnya.
"Nah, orang bertanya apakah Airlangga nggak mau atau menolak Gibran di Golkarkan. Apakah tokoh-tokoh Golkar senior Aburizal Bakrie segala macam itu Bambang menolak, nggak mungkin. Mereka nggak mungkin menolak," kata Rocky.
Menurut mantan dosen UI tersebut, satu-satunya yang mungkin menahan pelantikan Gibran adalah bapaknya sendiri.
"Logikanya kayak begitu. Nggak mungkin Gibran itu kalau dia udah dibilang Jokowi Golkar-kan, pasti Airlangga Golkar-kan."
Dirinya berpendapat, dimenit-menit terakhir mungkin Jokowi mengangap jangan dulu di Golkarkan karena menunggu misalnya keputusan di Mahkamah Konstitusi.
"Walaupun itu basa-basi tapi dalam pikiran Pak Jokowi dia belum sepenuhnya ingin Menggolkarkan Gibran, supaya Gibran sah menjadi wakil presiden dari Partai Golkar di koalisi Prabowo," jelasnya.
Lebih lanjut Rocky mengatakan, orang menduga bahwa berarti Jokowi masih ingin cawe-cawe dengan PDIP.
"Karena itu Gibran jangan disuruh mundur dari PDIP kan itu dasarnya. Jadi permainan catur semacam ini, langkah kuda-langkah kuda semacam ini dengan mudah kita baca, karena tidak tahu bahwa ini drama keluarga alias drakula," katanya.