PBB Beri Peringatan Serius! Indonesia Terancam Bencana Besar akibat Perubahan Iklim
- Pixabay
Siap – Dampak perubahan iklim semakin nyata di Asia, dan Indonesia termasuk dalam daftar negara yang terancam bahaya.
Peringatan ini disampaikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui laporan terbaru Badan Meteorologi Dunia (WMO) yang berjudul State of the Climate in Asia 2023.
Laporan tersebut mengungkap bahwa Asia mengalami pemanasan lebih cepat dibandingkan rata-rata global.
Perubahan iklim telah mempercepat kenaikan suhu, mencairkan gletser, serta meningkatkan permukaan air laut secara signifikan.
Dalam analisis yang dilakukan WMO, Indonesia termasuk dalam wilayah yang mengalami kenaikan permukaan laut di atas rata-rata global.
Data menunjukkan Global Mean Sea Level (GMSL) di Indonesia telah meningkat sekitar 3,4 mm per tahun.
Hal ini menjadi ancaman besar bagi penduduk di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Berdasarkan kajian USAID pada 2016, sekitar 2.000 pulau kecil di Indonesia berisiko tenggelam pada tahun 2050, yang berdampak pada 42 juta penduduk.
Menurut laporan WMO, tahun 2023 menjadi salah satu tahun terpanas di Asia. Cuaca ekstrem seperti gelombang panas, kekeringan, badai, dan banjir semakin sering terjadi.
“Kesimpulan dari laporan ini sangat menyadarkan kita,” ujar Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo dalam pernyataan, Sabtu (29/3/2025).
Pada tahun 2023, tercatat 79 bencana hidrometeorologi terjadi di Asia, dengan lebih dari 80 persen berupa banjir dan badai.
Akibatnya, lebih dari 2.000 orang meninggal dunia dan sembilan juta lainnya terdampak langsung.
Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik (ESCAP), Armida Salsiah Alisjahbana, menegaskan bahwa peningkatan sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan sangat diperlukan.
"Peringatan dini dan kesiapsiagaan yang lebih baik telah menyelamatkan ribuan nyawa," ujarnya.
Saat ini, berbagai negara termasuk Indonesia didorong untuk meningkatkan langkah-langkah mitigasi perubahan iklim, seperti pengurangan emisi karbon, peningkatan ketahanan infrastruktur, serta upaya rehabilitasi lingkungan.
Ancaman perubahan iklim bukan lagi prediksi, tetapi sudah menjadi kenyataan.
Tanpa langkah konkret, dampaknya akan semakin parah bagi Indonesia dan negara-negara di Asia lainnya.