Komentar Menohok Wamen Noel ke Megawati: Makanya Jangan Dendam, Jangan Cengeng

Wamen Noel sindir Megawati soal larang PDIP ikut retret
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan alias Noel, ikut merespon sikap Ketum PDIP, Megawati Soekarniputri yang melarang kepala daerah dari partai tersebut ikut retret di Akmil, Magelang. 

Kejutan Manis Presiden Prabowo untuk Wali Kota Depok Supian Suri di Malam Retret Kepala Daerah

Menurutnya, apa yang dilakukan Megawati adalah bentuk kebencian yang didasari dendam. 

"Kita butuh pemimpin yang ngerti bagaimana bangsa ini ke depan, bukan nenteng-nenteng kebencian. Saya melihatnya ini bentuk kacamata lah ya, kacamata nyata yang dipertontonkan oleh Bu Megawati terhadap bangsa ini," katanya.

Dirjen Kemendagri Ungkap Pentingnya Retret Kepala Daerah di Akmil

"Ini loh saya (Megawati). Saya seorang pendendam yang tidak akan pernah berhenti mendendamkan bangsa ini dengan kebencian yang saya tenteng," sambung Wamen Noel.

Namun demikian, Noel meyakini hal itu akan mendapat balasan setimpal dari rakyat.  

Viral Video Hasto Kristiyanto Beberkan Jokowi Adalah Dalang Revisi UU KPK untuk Amankan Gibran

"Lihat, rakyat akan menonton ini dan rakyat akan memberi sanksi seberat-beratnya. Tapi saya yakin Pak Prabowo tidak akan melakukan hal itu, biar rakyat yang melakukannya," ucap Noel. 

Mantan relawan Jokowi ini pun meyakini, Presiden Prabowo tak akan menaruh dendam dengan ulah Megawati.

"Pak Presiden tidak punya karakter itu memberi sanksi-sanksi, tapi biarkan rakyat yang membrikan sanksi. Biarlah nanti menjadi catatan sejarah tersendiri. Yang jelas biar kan rakyat nanti yang memberi sanksilah, ke partainya, ke pimpinannya dan sejarah juga akan menghukum orang-orang ini kok," ujarnya. 

Noel juga mengatakan, bahwa program retret yang digagas Presiden Prabowo adalah untuk kepentingan negara, agar semua sama-sama mendapatkan kesejahteraan. 

"Makanya jangan dendam, jangan cengeng, jangan penuh dengan kebencian. Rakyat sudah muak punya pemimpin yang selalu menenteng kebencian dan dendam. Contoh Pak Prabowo, udah ditipu, disakitin, difitnah, dianiaya dia tetap tegar menjadi pemimpin," tuturnya.

"Bahkan dia sebagai pemaaf. Nah kita butuh pemimpin yang ngerti bagaimana bangsa ini ke depan, bukan nenteng-nenteng kebencian," timpalnya lagi.