Gempa Megathrust Tak Selalu Dahsyat? Begini Penjelasan Pakar Geologi

Ilustrasi gempa
Sumber :
  • pixabay.com

SiapIndonesia, yang terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, dikenal sebagai wilayah rawan gempa

BMKG Ungkap Cuaca Hari Ini: Hujan Ringan hingga Petir Berpotensi Guyur Kota-Kota Besar

Potensi gempa besar jenis Megathrust telah beberapa kali diperingatkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Menurut Pakar Geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Amien Widodo, gempa Megathrust terjadi akibat tumbukan antarlempeng tektonik pada kedalaman dangkal, yakni 0 hingga 70 kilometer. 

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem 13 Mei 2025: Hujan Deras dan Angin Kencang Ancam 6 Provinsi

"Terjadinya gempa Megathrust karena adanya hambatan antar bidang lempeng, sedangkan lempeng terus bergerak," jelas Amien, Sabtu, 25 Januari 2025.

Indonesia berada di antara Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Samudra Hindia. 

Waspada Cuaca Hari Ini: BMKG Prediksi Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia

Pergerakan lempeng-lempeng ini menyebabkan akumulasi energi besar di sepanjang zona subduksi, yang meningkatkan potensi terjadinya gempa Megathrust.

Pergerakan konstan lempeng tektonik dengan kecepatan 2 hingga 10 sentimeter per tahun dapat memicu tumbukan antara Lempeng Samudra Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. 

"Tumbukan kedua lempeng itu berpotensi menghasilkan gempa Megathrust," tambahnya.

Amien juga memaparkan beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki potensi terdampak gempa Megathrust. 

Wilayah tersebut meliputi pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, pantai selatan Bali dan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, Maluku Utara, pantai utara dan timur Sulawesi, serta pantai utara Papua.

"Lempeng tektonik terus bergerak sehingga gempa Megathrust akan terus berulang di daerah tersebut," katanya.

Namun, Amien menegaskan bahwa tidak semua gempa di zona Megathrust memiliki kekuatan besar. 

Data BMKG menunjukkan bahwa gempa-gempa kecil lebih sering terjadi di zona ini. 

"Terjadinya gempa ini juga tidak dapat diprediksi kapan waktunya, sehingga masyarakat tidak perlu panik," ujarnya.

Sebagai langkah mitigasi, Amien menekankan pentingnya penerapan standar bangunan yang baik, terutama di daerah pesisir. 

Standar tersebut bertujuan untuk meningkatkan ketahanan bangunan terhadap guncangan gempa dan mengurangi risiko kerusakan parah.