Harga Minyak Naik ke Level Tertinggi dalam 10 Bulan Terakhir di Kawasan Asia

Oil price
Sumber :
  • Siap.Viva.co.id/ iqbal ajie saputra/ Reuters

SiapHarga minyak mencapai puncak tertinggi dalam 10 bulan pada hari Jumat, setelah China mengurangi persyaratan cadangan kas bank untuk mendukung pemulihan ekonominya, dan di tengah perkiraan bahwa siklus kenaikan suku bunga global utama mendekati akhirnya.

Timnas Indonesia Jadi Mimpi Buruk Australia, Skuad Garuda Penuh Kejutan!

Minyak Brent naik sebanyak 46 sen, atau 0,5%, menjadi $94,16 pada pukul 00:27 GMT, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat naik 0,6% menjadi $90,74. Kedua benchmark ini diperdagangkan pada level tertinggi mereka sejak November.

Menurut analis Tina Teng dari CMC Markets, pemotongan persyaratan cadangan China berperan penting dalam mengangkat harga energi dan logam industri secara umum.

Muak dengan Komentar Negatif Bung Towel, Syamsir Alam Buka Suara: Bacot

Ia menambahkan bahwa data produksi industri dan penjualan eceran China bisa menjadi pemicu pergerakan pasar lebih lanjut pada Jumat ini.

Kekhawatiran yang persisten terhadap pasokan dan ekspektasi bank sentral AS untuk mempertahankan tingkat suku bunga setelah Eropa mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga mereka pada hari Kamis kemungkinan akan menjadi yang terakhir, telah membuat harga minyak bergerak menuju penutupan yang lebih tinggi untuk minggu ketiga berturut-turut.

Timnas Indonesia bakal Jalani Laga Piala AFF 2024, Ini Jadwal Lengkapnya

Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya pinjaman bagi bisnis dan konsumen, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

"Perjudian pada minyak semakin menjadi perdagangan favorit di Wall Street. Tidak ada yang meragukan keputusan OPEC+ (negara produsen minyak) pada akhir bulan lalu akan menjaga pasar minyak sangat ketat di kuartal keempat," kata analis Edward Moya dari OANDA.

Badan Energi Internasional mengatakan pekan ini bahwa mereka memperkirakan pemotongan produksi minyak yang diperpanjang oleh Arab Saudi dan Rusia akan mengakibatkan defisit pasar hingga kuartal keempat. 

Harga sempat mundur sejenak setelah laporan inventaris AS yang bersifat bearish, tetapi segera melanjutkan kenaikannya karena kekhawatiran pasokan tetap mendominasi.