Masjid Istiqlal Jadi Saksi Diskusi Ekonomi Indonesia-China
- Istimewa
Dirinya mengatakan, untuk mencapai tujuan ini, kerja sama dengan China dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan energi sangat penting bagi perekonomian Indonesia.
"Indonesia telah menerima dukungan pendanaan hingga 73 miliar dolar AS dari inisiatif sabuk dan jalan,” tuturnya.
Sementara itu, Harryanto Aryodiguno menekankan bahwa tujuan akhir pengembangan ekonomi adalah kesejahteraan rakyat.
“Seperti yang disampaikan Presiden Xi Jinping, filosofi pengembangan berorientasi pada rakyat, menekankan bahwa setiap kerja sama dan pertumbuhan ekonomi harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Harryanto juga menekankan peran pemuda sebagai masa depan bangsa dan jembatan penting dalam mempererat hubungan persahabatan antara kedua negara.
“Saya berharap forum ini dapat mengeksplorasi lebih banyak peluang di bidang ekonomi digital, pembangunan hijau, pendidikan, dan kerja sama teknologi agar bermanfaat bagi masyarakat kita dan generasi mendatang,” imbuhnya.
Acara ini dipandu oleh Riyadi Suparno, Direktur Eksekutif Tenggara Strategics, sebuah lembaga yang didirikan bersama oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), The Jakarta Post, dan Universitas Prasetiya Mulya.