BMKG Pasang Alat Deteksi Bencana di Bandara dan Pelabuhan untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem
- Dok. BMKG
Jika terdeteksi potensi berbahaya, sistem ini akan mengirimkan peringatan ke ATC untuk segera menyampaikan langkah mitigasi kepada pilot, seperti menunda pendaratan atau mengalihkan penerbangan.
Untuk sektor maritim, MAWS di Pelabuhan Tanjung Perak dirancang memantau cuaca laut dengan sensor suhu, tinggi permukaan air, kelembapan, kecepatan angin, hingga pasang surut air laut.
"Data ini sangat vital untuk keselamatan pelayaran, terutama untuk mendeteksi cuaca ekstrem, gelombang tinggi, dan pasang surut yang memengaruhi operasional pelabuhan," katanya.
Fenomena La Nina yang terjadi saat ini menyebabkan pendinginan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik dan Hindia, meningkatkan intensitas curah hujan di Jawa Timur.
BMKG memperingatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi yang akan meningkat, terutama pada 21-24 Desember.
BMKG juga memprakirakan hujan deras disertai angin kencang di sejumlah kabupaten seperti Bangkalan, Bondowoso, Gresik, dan Banyuwangi selama tujuh hari ke depan.
"Kami terus memantau perkembangan cuaca dan memastikan alat-alat ini memberikan data yang akurat untuk mendukung keselamatan dan mitigasi bencana," tandasnya.