BMKG Pasang Alat Deteksi Bencana di Bandara dan Pelabuhan untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (tengah)
Sumber :
  • Dok. BMKG

Siap – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memasang sejumlah alat deteksi bencana dan cuaca ekstrem di beberapa lokasi strategis, termasuk Bandara Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

BMKG Prediksi Hujan di Sebagian Besar Wilayah Indonesia pada 18 Desember 2024

Alat-alat ini dirancang untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan pelayaran di tengah ancaman cuaca ekstrem akibat fenomena La Nina.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa alat yang dipasang mencakup Automatic Weather Observing System (AWOS), Low Level Windshear Alert System (LLWAS), dan Marine Automatic Weather Station (MAWS).

Pemprov DKI Jakarta Gandeng TNI AU Salurkan Bansos Korban Banjir Rob Kepulauan Seribu

"Alat ini untuk mendeteksi potensi cuaca ekstrem yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan dan pelayaran," ujar Dwikorita di Surabaya, Kamis (19/12).

AWOS berfungsi memantau kondisi cuaca secara real-time, mencakup parameter seperti kecepatan angin, suhu, tekanan udara, kelembapan, curah hujan, tinggi dasar awan, dan jarak pandang. Data yang dikumpulkan dikirim ke observer BMKG setiap 30 menit dan diteruskan ke Air Traffic Control (ATC).

Wilayah Padang Pariaman Diguncang Gempa Mangnitudo 5.0 Hari ini

"Informasi ini sangat penting bagi pengawas lalu lintas udara untuk memastikan keselamatan penerbangan, terutama saat take off dan landing," katanya.

Sementara itu, LLWAS memantau potensi windshear atau geseran angin yang dapat menyebabkan turbulensi berbahaya. Dengan 10 sensor di sekitar Bandara Juanda, alat ini mendeteksi perubahan arah dan kecepatan angin.

Halaman Selanjutnya
img_title