Sempat Memandang Remeh, Kini Bahrain Makin Ketar ketir Hadapi Timnas Indonesia, Kok Bisa?.
- Istimewa
Siap –Sempat meremehkan kualitas permainan Timnas Indonesia, kini Bahrain malah jadi ketar ketir melihat kondisi yang terjadi di pertarungan babak kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pasalnya, skuad Shin Tae-yong itu berhasil memberikan kejutan di setiap laga yang dimainkan dalam putaran babak kualifikasi Piala Dunia 2026 sehingga sejumlah negara lainnya ketar ketir.
Diketahui, perjuangan Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia masih memerlukan usaha panjang.
Saat ini, skuad Garuda telah menjalani enam pertandingan Grup C di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pada pertandingan selanjutnya, Indonesia akan berhadapan dengan Australia dan Bahrain pada bulan Maret 2025.
Menjelang laga krusial ini, Shin Tae-yong bersama PSSI tentu terus melakukan persiapan terbaik.
PSSI terus berusaha meningkatkan kekuatan Timnas Indonesia untuk putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Upaya yang dilakukan adalah dengan memperkuat tim secara keseluruhan, khususnya dengan mendatangkan pemain naturalisasi.
Beberapa pemain asal Eropa sudah resmi menjadi WNI dan kini membela skuad Garuda.
Maka, tak mengherankan jika Grup C menjadi sorotan utama, mengingat di dalamnya terdapat tim-tim kuat seperti Jepang, Australia, dan Arab Saudi, yang sering kali lolos ke Piala Dunia.
Selain itu, ada juga Bahrain dan China yang dianggap sebagai "kuda hitam", sementara Indonesia dipandang sebagai underdog di atas kertas.
Namun demikian, Indonesia tetap menjadi salah satu tim yang mendapatkan perhatian.
Sorotan ini berfokus pada perkembangan pesat skuad Garuda di pentas internasional, yang seiring dengan kebijakan naturalisasi yang diterapkan oleh PSSI.
Gencarnya PSSI merekrut pemain diaspora dari Eropa telah membuat tim-tim lawan di ASEAN merasa iri.
Pasalnya, nama-nama pemain yang sudah atau akan dinaturalisasi memiliki kualitas yang sangat tinggi.
Thom Haye, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, Ragnar Oratmangoen, Jay Idzes, dan Jordi Amat adalah pemain dengan pengalaman yang cukup matang di Eropa.
Selain itu, ada juga talenta muda seperti Ivar Jenner, Justin Hubner, Nathan Tjoe A On, Rafael Struick, dan Elkan Baggott yang dianggap sebagai prospek cerah.
Kehadiran Maarten Paes, Kevin Diks, Mees Hilgers, dan Eliano Reijnders yang baru-baru ini memperkuat Timnas Indonesia juga semakin memperkokoh kekuatan tim.
Tak hanya itu, dalam waktu dekat, Ole Romeny juga diperkirakan akan segera bergabung.
Dengan line-up yang menjanjikan ini, tim-tim unggulan seperti Jepang, Australia, dan Arab Saudi tidak lagi menganggap Indonesia sebagai tim yang lemah.
Bahrain menilai langkah yang diambil Timnas Indonesia dalam memperkuat tim sangatlah agresif.
Menurut Samir Chamam, mantan pelatih Bahrain U-23, Timnas Bahrain seharusnya memasukkan Indonesia ke dalam daftar tim yang patut diwaspadai, karena bisa saja mengejutkan.
Pasalnya, tim Indonesia saat ini, yang mayoritas diperkuat pemain Eropa, sangat berbeda dengan tim yang mereka hadapi pada 2012, ketika Bahrain menang 10-0.
Selain itu, perkembangan sepak bola Indonesia juga semakin pesat.
Karenanya, Chamam pun mengingatkan pasukan Bahrain untuk tetap waspada terhadap Indonesia, karena menurutnya, peluang terbesar untuk meraih poin datang dari tim Indonesia.
"Di round ini semua pertandingan akan berlangsung pada level tertinggi dan kita juga harus mendapat performa terbaik dari semua tim yang ada," ucap Samir dilansir dari BFA TV.
"Kita memang tidak mengetahui permainan Indonesia dan kita juga tak tahu siapa pemain yang akan dipantau karena semuanya sudah berubah. Akan tetapi kita tidak akan hanya memantau satu pemain saja karena ini merupakan permainan tim," sambungnya.
Sementara itu di sisi lain, mantan pelatih Timnas Bahrain, Dragan Talajic, sebelumnya juga meminta seluruh elemen timnya untuk tetap memasukkan Indonesia sebagai salah satu tim yang harus diwaspadai.
Menurutnya, pada tahap ini, setiap tim memiliki potensi yang sama untuk saling mengalahkan dan meraih kemenangan, termasuk Indonesia.
Dalam sepak bola setiap tim memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu sepanjang waktu. Orang-orang berpikir bahwa ketika Anda bermain Anda adalah tim yang tidak diunggulkan.
" Anda tidak akan pernah menjadi favorit. Kemudian apa yang terjadi adalah sesuatu yang muncul dari dalam diri Anda yang ingin menunjukkan bahwa orang-orang salah," ucap Dragan Talajic dilansir dari situs FIFA pada Mei 2024.
"Sepak bola adalah permainan 11 lawan 11 maka dari itu semuanya bisa terjadi. Bahrain telah dua kali hampir lolos ke Piala Dunia dan anda tahu di negara saya ada ungkapan jika anda tidak lolos untuk pertama atau kedua kalinya maka untuk ketiga kalinya anda akan lolos. Meskipun Bahrain adalah negara kecil sungguh luar biasa Bagaimana masyarakatnya mencintai olahraga ini," pungkasnya.