BMKG Prediksi Angin Kencang dan Hujan Deras Terus Menerpa Jabodetabek hingga Akhir Tahun

Ilustrasi cuaca ekstrim di Jabodetabek dan prediksi BMKG
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Fenomena cuaca ekstrem yang melibatkan angin kencang dan hujan deras terus terjadi di sejumlah wilayah, terutama Jabodetabek. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa cuaca buruk ini akan berlanjut hingga akhir tahun 2024.

Prakiraan BMKG Hari Ini (3/12), Simak Cuaca Daerahmu di Sini

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan bahwa angin kencang ini disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah adanya low pressure area di sekitar Laut Selatan dan munculnya bibit siklon.

"Kami perkirakan angin kencang di wilayah Jabodetabek akan berlangsung hingga akhir tahun," ujar Guswanto dalam keterangan resmi yang diterima wartawan, Rabu (4/12).

BMKG Prakirakan Sejumlah Kota bakal Dilanda Hujan Disertai Petir, Cek Daerahmu di Sini

BMKG juga mengonfirmasi adanya sirkulasi siklonik di beberapa lokasi strategis, seperti di Selat Malaka dan Laut Natuna, yang turut berperan dalam meningkatkan kecepatan angin hingga lebih dari 15 knot—kategori kecepatan angin tinggi yang berpotensi berbahaya.

Selain angin kencang, BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem lainnya, terutama menjelang liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Intensitas Hujan Ancam Liburan Nataru, Kementerian PU Siapkan Langkah Antisipasi

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menambahkan bahwa fenomena La Nina akan menyebabkan curah hujan meningkat 20-40 persen di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek. Periode cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung hingga April 2025.

Dwikorita juga mengingatkan perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan untuk tetap berhati-hati. Pasalnya, fenomena cold surge yang datang dari Siberia dapat memicu gelombang tinggi di laut, yang berpotensi membahayakan keselamatan selama aktivitas di perairan.

Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru dari BMKG guna mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang dapat terjadi kapan saja.