Satpam Berani Tegur Kapolsek, Berakhir dengan Pemukulan

Korban aniaya Kapolsek
Sumber :
  • Siap.Viva.co.id/viva.co.id/ NTT

Siap –Sebuah peristiwa tak terduga terjadi pada Rabu pagi, 13 September, ketika seorang satpam di Labuan Bajo memutuskan untuk menjalankan tugasnya dengan tekad yang tulus. Namun, apa yang terjadi selanjutnya adalah cerita yang tak terduga dan memilukan.

Kekacauan Rapat Pleno di Paniai: Polisi Terekam Lakukan Kekerasan saat Penghitungan Suara Pilkada

"Saya sedang bertugas," kata G, seorang satpam di salah satu bank setempat, "ketika tiba-tiba seorang pengguna mesin ATM datang menggunakan helm dan langsung masuk menuju mesin ATM."

Dengan tulus dan sesuai prosedur, G, yang hanya dikenal dengan inisialnya, memutuskan untuk menegur pengguna ATM tersebut, tanpa menyadari bahwa orang itu adalah Kapolsek Komodo, AKP Ivans Djarat.

Dokter Koas Bonyok Dipukuli Sopir Mahasiswi di Palembang, Oalah Bapaknya Pejabat, Ibu Pengusaha

"’Selamat pagi, Pak. Kalau masuk ke dalam mesin ATM, helmnya dikasi keluar,’" ujar G. Namun, jawaban yang diterimanya dari Ivans adalah 'Aman saja.'"

Mendengar itu, G memilih untuk duduk. Tetapi, tak berapa lama kemudian, seorang polisi lain muncul dan memintanya untuk menghadap AKP Ivans.

Diduga Dirikan PMI Tandingan, Agung Laksono Resmi Dipolisikan, JK: Pengkhianatan ?

"Awalnya saya tidak tahu kalau dia adalah seorang polisi. Saya baru tahu ketika saya dipanggil," kata G, saat menjelaskan kronologi kejadian itu di hadapan wartawan pada Rabu siang.

G mengatakan bahwa saat itu ia sedang meminta izin kepada atasannya ketika AKP Ivans tiba-tiba "datang dan memukul saya."

G selanjutnya dibawa ke Polsek Komodo dan pemukulan terus berlanjut.

"Saya dipukul pakai tangan dan sandal, sambil dia bilang, 'Anjing kau. Gara-gara kau, ATM saya terblokir,'" kata G, menggambarkan serangan yang ia alami.

Menurutnya, pemukulan itu disaksikan oleh lima orang lain,

tetapi tidak ada satu pun yang berusaha melerai.

"Pas dia memukul saya, saya sempat berlutut untuk meminta maaf, tetapi dia tetap melanjutkan pemukulan dan mengatakan, 'Anjing kau!'" tambahnya.

G mengatakan bahwa satpam atasannya sempat mengikutinya ke Polsek dan beradu mulut dengan polisi, berharap masalah ini dapat dibicarakan secara baik-baik.

Namun, menurutnya, atasannya juga mendapat jawaban yang kurang pantas.

"Anjing kau, mau apa?"

G telah melaporkan kasus ini ke Polres Manggarai Barat, setelah sebelumnya mendatangi fasilitas kesehatan untuk mengobati luka akibat pemukulan tersebut.

"Saya tidak bersalah. Saya hanya menjalankan tugas sebagai satpam," tegasnya.

Ia menegaskan bahwa ia tidak ingin kasus ini diselesaikan dengan jalur damai, menanggapi rumor tawaran dari pihak polisi untuk mediasi.

"Saya tidak mau dan tidak menerima itu. Menurut saya, kasus ini harus diproses hukum," ungkap G.

MJ, orangtua G, yang mendampingi anaknya saat melaporkan kasus ini ke Polres Manggarai Barat, mengatakan bahwa mereka tidak akan menerima perlakuan Kapolsek itu.

"Seorang polisi seharusnya memberikan contoh yang baik. Anak saya hanya menjalankan tugasnya, tetapi malah dipukul berkali-kali," ujar MJ.

Ia menganggap AKP Ivans sebagai "pelaku kekerasan" dan mendesak agar hukum ditegakkan dengan adil.

"Jika ini tidak diproses, maka Polres Manggarai Barat akan terlihat mendukung pelaku kekerasan. Hukum harus ditegakkan dengan seadil-adilnya," tegas MJ.

Sementara itu, AKP Ivans telah mengakui kesalahannya setelah kasus ini menjadi sorotan publik di Manggarai Barat, juga di media sosial.

Ia mengakui bahwa saat itu ia sedang menekan PIN ATM saat G menegurnya beberapa kali, sehingga membuatnya kehilangan konsentrasi dan PIN ATM-nya terblokir.

"Saya mengakui kesalahan saya, bahwa saya salah, dan saya minta maaf," katanya kepada wartawan.

Ia juga menjelaskan bahwa saat itu ia sedang menghadapi masalah pribadi yang membuatnya emosi.