BMKG Waspadai Potensi Banjir Lahar Hujan Gunung Lewotobi Ancam Nyawa Warga

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (tengah)
Sumber :
  • Dok. BMKG

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan berdasarkan pantauan BMKG, selama sepekan terakhir kondisi cuaca di NTT cukup bervariasi.

Peluh dan Kesah Mariana Yunita Perjuangkan Hak Seksual Anak di Pojok Timur Indonesia

Wilayah NTT terpantau cerah berawan hingga hujan ringan, dengan hujan disertai petir terjadi di beberapa wilayah seperti Pulau Timor, Manggarai, Manggarai Barat, Ngada, Sikka, dan Flores Timur.

Sedangkan, berdasarkan hasil pengamatan terkini pada 16 November 2024, curah hujan tercatat sebesar 45,2 mm/hari di Stasiun Meteorologi Eltari Kupang, 31,4 mm/hari di Stasiun Meteorologi Gewayantana Flores Timur, dan 2,6 mm/hari di Stasiun Meteorologi Frans Seda Maumere.

Sebanyak 8 Desa Terkena Dampak Paling Parah akibat Erupsi Lewotobi

"Wilayah di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki diprediksi baru akan memasuki musim hujan pada awal Desember. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko banjir lahar hujan di sekitar lereng gunung tersebut," kata Guswanto.

Selama sepuluh hari kedepan, cuaca di wilayah NTT secara umum diprakirakan cerah berawan hingga hujan ringan.

Korban Erupsi Gunung Lewotobi Bertambah, Status Jadi Tanggap Darurat Bencana

Namun, terdapat potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah seperti Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, sebagian Sikka, sebagian Alor, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.

"BMKG mengimbau masyarakat di kawasan tersebut untuk tetap tenang, tetapi terus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu," tandasnya.