Supian-Chandra Bungkam IBH-Ririn soal Pengangguran di Depok: Ini Bahaya
- Istimewa
Siap – Pasangan calon (paslon) kepala daerah Kota Depok saling adu arugmen dalam debat terbuka pertama yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu, 3 November 2024.
Dalam sesi debat tersebut, di antaranya yang cukup menyita perhatian adalah terkait dengan soal pengentasan angka pengangguran.
Menurut panelis, 38,93 persen pengangguran di Depok adalah mereka yang tamat SMK dan sederajat. Data juga menunjukan cukup banyak dari kalangan pendatang.
Merespon hal tersebut, paslon Wali Kota Depok nomor urut 02, Supian Suri mengatakan, untuk mengatasi persoalan itu, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi, di antaranya adalah balai latihan kerja atau BLK.
"25 tahun Depok berdiri belum punya BLK. Ini (pengangguran) akan kita data, latar belakang pendidikan, dan kompetesinya. Sehingga disiapkan jadi tanaga handal, dan pendidikan tidak boleh ada anak yang putus sekolah," katanya.
Supian menegaskan, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan perguruan tinggi.
"Melalui BLK ini juga akan kita salurkan, bahkan ke luar negeri dengan jumlah yang lebih banyak, serta bantuan modal kewirausahaan untuk pelaku UMKM," ujarnya.
Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 02, Chandra Rahmansyah menambahkan, dalam satu tahun pertama pihaknya juga akan menciptakan iklim investasi yang kondusif.
"Beberapa skema bisa kita terapkan. Setahu saya di Depok belum ada skema KPBU (kerjasama antara pemerintah dan badan usaha), nah ini akan kita terapkan," tuturnya.
Menanggapi gagasan tersebut, paslon nomor urut 01, Imam Budi Hartono alias IBH mengklaim, bahwa pengangguran di Kota Depok adalah yang terendah dibanding dengan Bogor, Karawang, dan Bekasi.
"Program-program tadi (paslon 02) sudah kita laksanakan, wirausaha baru sudah kita berikan pendampingan hingga permodalan, InsyaAllah akan kita lanjutkan," katanya.
Sosok petahana yang diusung oleh PKS itu juga mengklaim, bahwa pihaknya sudah bekerjasama dengan Jepang.
"Tahun ini 100 orang InsyaAllah besok 500 orang. Bahkan kerjasama dengan Eropa," tuturnya.
Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 01, Ririn Farabi menambahkan, pihaknya juga akan menyiapkan aturan khusus terkait lapangan kerja.
"Jangan lupa bang, kita juga siapkan aturan, nanti setiap pengusaha pekerjanya harus warga Depok," katanya.
Pernyataan tersebut langsung disanggah Supian Suri dengan data yang cukup menohok.
"Yang disampaikan oleh paslon nomor 01, buat warga Depok, persentase ini bahaya kalau selalu digaungkan," ucapnya.
"Bapak ibu perlu ketahui, bahwa 38 persen terendah ini data dari tahun 2005, sampai sekarang 2024 jumlahnya persentase ini nggak pernah berkurang," sambungnya.
Mantan sekretaris daerah (Sekda) itu lantas menjelaskan, jika diakumulasi dengan angka, jumlah tahun 2005 pengangguran di Kota Depok ada 30 ribu orang, dan hari ini sudah 61.950 orang.
"Jadi bukan jumlah yang sedikit dan bukan angka yang sederhana," tegasnya.
Menurut Supian, tidak ada penurunan angka dalam jumlah pengangguran di Kota Depok.
"Angka ini bertahan karena jumlah penduduk kita bertambah, sehingga prosentasi kita tetap. Tetapi jumlah pengangguran kita makin banyak," tegasnya.
Lebih lanjut calon walikota yang diusung oleh 12 partai ini mengatakan, pihaknya akan fokus pada BLK.
Menurutnya, itu menjadi salah satu upaya agar mereka yang menganggur dapat terdata dengan baik.
"Mereka harus didata, latar belakang pendidikannya apa, kemampuannya apa, dan kita menyalurkan. Pemerintah harus hadir di sana, pemerintah harus hadir. 61.950 orang nganggur di Kota Depok," pungkas alumni IPDN tersebut.