Jejak Sejarah Deklarasi Sumpah Pemuda dan Fakta yang Jarang Diketahui
- Dok wiki commons
Kongres Pemuda II ini kemudian melahirkan sebuah deklarasi yang dikenang hingga saat ini. Salah satu tokoh yang paling berjasa dalam merumuskan deklarasi tersebut adalah Moh Yamin.
Saat kongres berlangsung, dia menuliskan gagasan Sumpah Pemuda dalam sebuah kertas. Kertas itu kemudian diberikan kepada Soegondo Djojopoespito sambil berbisik dalam bahasa Belanda, “ik heb een elegante formule voor de resolutie” (saya mempunyai rumusan resolusi yang lebih luwes). Kertas itu berisi “Satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia”.
Selanjutnya, Soegondo memberi paraf pada secarik kertas tersebut sebagai tanda ia setuju. Begitu halnya dengan peserta kongres lain juga menyepakati trilogi yang disusun Moh Yamin tersebut. Berlandaskan pada trilogi itu, teks Sumpah Pemuda kemudian disempurnakan menjadi:
"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia."
"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia."
"Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia."
Fakta-Fakta Seputar Sumpah Pemuda