Sekolah Alam, Cara Jitu Jurnalis Rangkul Anak Kolong Tol Raih Asa di Jakarta

JBB rangkul anak kolong tol untuk belajar
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Program wajib belajar 12 tahun yang dicanangkan pemerintah nyatanya masih belum menyentuh seluruh anak Indonesia. Setidaknya hal itu dirasakan oleh mereka yang tinggal di bawah kolong Tol Sedyatmo, Jakarta Utara.

Kisah Inspiratif Jaksa di Depok Taklukan Pembobol Saldo KRL, Endingnya Puluhan Hacker Insaf

Prihatin dengan kondisi tersebut, sejumlah awak media yang tergabung dalam Jurnalis Bhakti Bangsa atau JBB, bersama relawan dari Gevona tergerak untuk kembali melakukan aksi sosial. 

Adapun kegiatan yang dilakukan komunitas JBB dan Gevona ini bertajuk Sekolah di Alam. Aksi sosial itu berlangsung di Taman Kota Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu, 20 Oktober 2024.

Berhasil Nahkodai Indonesia Selama 10 Tahun, Om Ey: Hatur nuhun Pak Jokowi

Puluhan anak penghuni kolong Tol Sedyatmo tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Beberapa aktivitas yang dilakukan di antaranya kegiatan belajar-mengajar, fun games hingga pemberian motivasi agar anak-anak tersebut bisa dengan serius mengembangkan bakat dan minatnya. 

Muncul di Geekbench Samsung Galaxy A36 Bakal Dibekali CPU Octa-Core!

Ketua Pelaksana Sekolah di Alam, Feryanto Hadi mengatakan, kegiatan itu sebagai sumbangsih anak bangsa untuk mendukung dunia pendidikan di Indonesia.

Menurutnya, kegiatan Sekolah di Alam menggabungkan literasi edukatif dan hiburan (edutainment) dengan harapan peserta bisa dengan mudah menangkap materi-materi yang diberikan. 

"Kami ajak anak-anak belajar bersama. Ada yang baru mulai belajar membaca, belajar menghitung hingga materi untuk meningkatkan ketrampilan motorik anak dengan kegiatan mewarnai gambar," katanya dikutip pada Senin, 21 Oktober 2024.

Adapun fun games yang dihadirkan, bertujuan untuk melatih konsentrasi serta mengajari anak-anak untuk bisa bersosial dan bekerja sama dengan anak-anak lainnya.

"Anak-anak ini hidup di lingkungan yang mungkin tidak seberuntung anak-anak lainnya, bisa dikatakan marjinal. Untuk itu mencoba menghadirkan keceriaan bagi mereka," ujarnya. 

"Selain kami ajak belajar, mereka juga kami ajak bermain secara berkelompok untuk melatih mereka agar lebih kreatif, belajar mengatasi masalah serta agar bisa mengenal kehidupan bersosial secara positif," sambungnya.

Salah satu volunteer yang terlibat dalam kegiatan itu, Aninadia mengaku gembira sekaligus terharu bisa terlibat dalam kegiatan itu dengan menjadi salah satu pengajar anak-anak kolong tol tersebut. 

"Ini menjadi salah satu pengalaman berkesan saya, dimana saya bisa melihat langsung keceriaan anak-anak, antusiasme mereka dalam mengikuti pembelajaran. Senang dan terharu bercampur menjadi satu," katanya.

Selain kegiatan belajar mengajar, dilakukan juga pemberian bingkisan dan santunan kepada anak-anak peserta Sekolah di Alam. 

Salman, selaku tokoh masyarakat setempat dan pendamping anak-anak mengapresiasi kegiatan Sekolah di Alam yang digagas oleh JBB dan Gevona.

Apalagi, dia menyaksikan secara langsung kegembiraan anak-anak saat mengikuti kegiatan tersebut.

Dia menyebut, anak-anak yang tinggal di sekitar kolong tol di kawasan tersebut, memang membutuhkan kegiatan-kegiatan positif untuk membentuk akhlak dan karakter mereka. 

"Karena memang mereka tinggal dan bergaul di lingkungan seperti ini. Tugas kita mengarahkan kepada mereka agar di masa mendatang mereka bisa menjadi orang-orang yang berakhlak dan mau terus bersekolah demi memperbaiki kehidupan keluarga," katanya

"Saya sangat berterimakasih atas keperdulian dan niat baik bapak dan ibu sehingga anak-anak kami mendapatkan pengamalan baru seperti ini. Insya Allah kegiatan ini akan menjadi keberkahan buat kita semua," ucap Salman

Sebagai informasi, kegiatan ini turut didukung sejumlah pihak, di antaranya PAM JAYA, Alfamidi, McDonald's Indonesia, PT KAI Daop 1, PT Kereta Commuter Indonesia, LRT Jabodebek, PT Pembangunan Jaya Ancol dan AM Oktarina Counsellor at Law.