Nama Raffi Ahmad Masuk Top of Mind Bakal Cawagub Jateng Elektabilitasnya Menduduki Posisi ke 3
- istimewa
Siap – Lembaga survei Parameter Politik Indonesia (PPI) mengungkapkan bahwa nama presenter Raffi Ahmad muncul dalam bursa bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengungkapkan munculnya nama Raffi Ahmad di bursa Pilkada Jawa Tengah berdasarkan pertanyaan terbuka
Dimana terkait dengan siapa yang menjadi top of mind atau disebut pertama kali oleh responden nama Raffi Ahmad sendiri berada di posisi ketiga.
"Satu per satu misalnya kami tanya, elektabilitas calon wakil gubernur top of mind ada nama Wagub Jateng 2018—2023 Taj Yasin, ada nama Ketua DPW PKB Jateng Yusuf Chudlori, ada nama Raffi Ahmad, ada Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi, mantan Menteri ESDM Sudirman Said, dan Bupati Kendal Dico Ganinduto," kata Adi dalam rilis yang disiarkan daring dan disaksikan dari Jakarta, Rabu.
Menurut Adi, posisi pertama ada Taj Yasin yang memperoleh 5,4 persen, disusul Yusuf Chudlori 2,5 persen, lalu di posisi ketiga ada Raffi Ahmad yang memperoleh 1,6 persen, kemudian Irjen Pol. Ahmad Luthfi memperoleh 1,5 persen.
Ada juga nama Sudirman Said yang memperoleh 1,4 persen, dan Dico Ganinduto dengan 1,3 persen.
"Ini elektabilitas calon wakil gubernur yang menurut kami elektabilitasnya 1—5 persen. Jadi, hanya ada sekitar enam orang yang terkonfirmasi menurut responden dan pemilih di Jawa Tengah itu memiliki atau punya potensi untuk menjadi Wakil Gubernur. Ini top of mind ya karena responden itu diminta untuk menjawab secara spontan soal siapa yang menurut mereka potensial untuk menjadi Wakil Gubernur," ujarnya.
Perlu diketahui, Parameter Politik Indonesia mengambil sampel survei dengan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 800 responden.
Responden yang menjadi sampel adalah masyarakat yang telah berusia minimal 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah.
Adapun dalam pengumpulan data dalam kurun waktu 15-21 Mei 2024 dengan metode face to face interview menggunakan kuesioner yang dilakukan surveyor berpengalaman dan terlatih.
Sementara itu, untuk toleransi dalam kesalahan survei diperkirakan kurang lebih 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan sampai 95 persen. (ANT)