Ketika Aa Gym Bahas Soeharto dan Jokowi: Sudah Bersatu, Namanya Kecepret!

Pendakwah Aa Gym
Sumber :
  • Instagram @aagym

Siap – Yan Gymnastiar atau lebih dikenal dengan sebutan Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym, melontarkan pernyataan yang cukup menohok soal panasnya suhu politik Indonesia jelang Pilpres 2024.

Presiden Jokowi Bersiap akan Mudik, Pemkot Solo Akui Belum Ada Rencana Penyambutan

"Pesan saya yang pertama tenang nggak tenang juga tetap ada (Pilpres). Kedua kita harus tahu, bahwa kita belum tentu hidup 2024, betul tidak?" katanya saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Balaikota Depok pada Senin, 9 Oktober 2023.

Terkait hal itu, ia pun mengajak semua pihak untuk tetap tenang, jangan ikutan pusing soal isu Pilpres.

Jawara Betawi Ultimatum Preman yang Serbu Diskusi Diaspora FTA: Ini Macannya Belum Bangun

"Udah lieur (pusing) dari sekarang, kan capresnya juga belum ada yang daftar, tenang saja," tuturnya.

Aa Gym lantas mengingatkan, bahwa presiden itu bukanlah Tuhan, jadi jangan terlalu ngotot dalam memberi dukungan.

Hasil Survei 85 persen Masyarakat Puas Atas Kinerja Jokowi

"Ingat baik-baik, Tuhan kita adalah Allah bukan presiden. Jangan sampai habis-habisan mikirin capres, tapi nggak ingat ke Allah," katanya.

Aa Gym juga mengingatkan, bahwa dalam Surat Ali Imran Ayat 26 yang menentukan jabatan apapun, dan siapapun itu adalah Allah.

"Makanya tugas kita hanya sempurnakan saja. Cari mana yang kira-kira ahlinya mengurus negeri ini. Cari yang mana kira-kira kenal ke Allah, paling taat ke Allah, paling bisa jadi contoh terus istikharah, bismillah coblos dah jangan nyebut apa-apa saya bukan orang politik ya," tuturnya.

"Saya ingin tidak emosional, gimana kalau beda dengan kita? Enggak apa-apa beda juga nggak usah marah-marah. Tiap orang amalnya masing-masing. Bismillah coblos, udah selesai," sambungnya.

Menurut Aa Gym, tugas umat hanya tinggal mendoakan calon pemimpin.

"Siapapun yang nanti takdirnya jadi tetap doakan kebaikannya. Ngapain doa jelek? Walaupun pilihannya nggak kepilih ya nggak apa-apa, kumaha Allah weh (gimana Allah saja)."

"Yang menjamin kita bukan Presiden, benar? Dari dulu ganti ganti Presiden tetap weh ibu-ibu jadi tua kan, bapak juga jadi aki-aki," timpalnya lagi.

Karena itulah, menurutnya jangan ikutin pendapat yang viral, yang membanding-banding pemimpin.

"Ada yang bilang menurut bapak bagusan mana, zaman Pak Soeharto atau jaman Pak Jokowi? Menurut saya sih enakan jaman Pak Soeharto. Emang kenapa pak? ya iya da dulu istri masih muda. Yah teu nyambung (nggak nyambung)," tuturnya disambut tawa jamaah.

Intinya, kata ulama kondang itu, jangan ribet, dan jangan jadikan Pilpres sebagai penambah dosa.

"Jangan jadi ngotorin hati, ingat baik-baik, dari dulu juga sudah berulang kita harus bahagia dengan Pilpres ini. Nggak usah musuh-musuhan. Tidak ada lagi kecebong dan kampret karena sudah bersatu, namanya kecepret kita ini," kata Aa Gym disambut gelak tawa jamaah.

"Udahlah rileks saja, perbedaan pendapat normal, jangan busuk hati, busuk omongan, busuk pikiran. Rileks saja, yang menjamin kita Allah bukan presiden. Presiden belum tentu ingat ke kita benar? Tapi Allah selalu ingat kita," katanya lagi.