Menguak Isi Hati Eks Bintang Porno JAV Emiri Okazaki

Emiri Okazaki eks bintang JAV.
Sumber :
  • Istimewa

SiapEmiri Okazaki akhirnya bisa menjalani hidup normal. Ia memutuskan mundur dari industri film dewasa Jepang atau Japanese Adult Video (JAV), setelah lima tahun berkecimpung di dalamnya.

Ngeri, Pemain Legenda Jepang Sebut Timnas Indonesia Jadi Ancaman Negara negara di Asia?

Berdasarkan wawancara Okazaki bersama Asian Boss pada 7 Mei 2018 lalu, ia menumpahkan segala curahan isi hatinya.

Ia bercerita, kali pertama terjun menjadi artis film dewasa Jepang pada tahun 2011.

Bikin Video di Hotel, MSbreeWC Blak-blakan ke Teguh Suka Diposisi Begini: Mau Lagi

Kata dia, banyak perempuan yang baru tamat sekolah memilih jalan menjadi bintang porno negeri Matahari Terbit.

Alasannya sederhana, ingin mendapat uang tambahan dan penasaran.

Heboh Video 7 Menit Pemersatu Bangsa MsbreeWC Bareng Teguh di Hotel: Ko Ketagihan

Meski demikian, Okazaki juga menerangkan tidak sedikit dari para artis yang berasal dari keluarga kaya. "Bahkan kuliah di universitas ternama," kata Okazaki seperti dikutip dari channel Youtube Asian Boss.

 

Eks bintang JAV Emiri Okazaki.

Photo :
  • Foto: tangkapan layar channel Youtube Asian Boss

 

Sebelum menjadi bintang porno JAV, Okazaki merupakan seorang model, sejak umur 16 sampai 21 tahun.

Namun, ia merasa khawatir. Ada rasa getir di dada.

Katanya, ketika berusia 21 tahun dirinya tidak bisa ke mana-mana. Hanya menjadi model.

"Saya merasa seperti terjatuh. Saya merasa, semakin berumur karier akan semakin ke bawah. Jadi, ketika saya berumur 21 tahun saya merasa frustrasi karena karier saya sudah mentok," katanya.

Arkian, ia menjatuhkan pilihan menjadi pekerja dalam industri JAV.

"Saya bisa terbilang sukses," katanya.

Ia mengaku mendapat banyak pekerjaan yang akhirnya menuntun Okazaki menjadi salah seorang bintang porno kenamaan Jepang beberapa tahun kemudian.

Debut JAV

Setelah memutuskan mengakhiri dunia model, Okazaki mencoba peruntungan menjadi artis JAV.

Memiliki wajah nan cantik dan tubuh indah membuat ia gampang diterima di industri tersebut.

Bahkan baru beberapa bulan saja ia sudah mulai debutnya.

Pada pukul 7 pagi, Okazaki dijemput langsung oleh sang manajer.

Setelah sampai, Okazaki menyapa para kru film. Kemudian ia didandani oleh makeup artist profesional secantik mungkin.

Pada jam 9 pagi, ia lantas diminta siap-siap ambil video.

Okazaki mengatakan ada rasa grogi saat akan memulai.

Malahan, kata Okazaki, malam sebelum syuting dirinya tidak bisa tidur.

"Saya menuju lokasi syuting tanpa tidur sama sekali hari setelahnya," katanya.

Namun, sebelum memulai syuting, para pemain dan kru diperintahkan untuk berkumpul. Termasuk para pemimpin film.

Kami, kata Okazaki, mengadakan rapat.

"Dalam industri kami menyebutnya 'Kan Men' atau 'Kantoku Mensetsu' yang berarti rapat dengan sutradara," katanya.

Dalam rapat tersebut, ia mengatakan, bersama sutradara dan para pemain berdiskusi tentang apa yang akan dilakukan di film.

"Memastikan apa yang artis dapat dan tidak dapat lakukan," tandasnya.

Dalam sekali shoot, ia mengaku tidak sampai 24 jam.

Mulai dari jam 9 pagi sampai jam 4 pagi esoknya. "Itu paling lama," katanya.

Selama beberapa hari dalam seminggu, ia melakukan hal tersebut.

Namun, kata Okazaki, bagi bintang porno syuting bisa sampai 28 kali dalam sebulan.

"Pada hari libur, mereka akan menghadiri event handshake. Jadi, mereka tidak mempunyai waktu istirahat," ujarnya.

Setelah syuting selesai, Okazaki mengaku lega. Berbagai perasaan bercampur aduk. Tidak keruan.

"Semua emosi yang membenturku sekaligus, dan saya mulai menangis," katanya dengan nada getir seperti yang tampak dalam wawancara dengan Asian Boss.

Dilema Bintang Porno

Usai syuting, Okazaki mengaku tidak bisa meredam emosinya.

Seperti dikutip dari dailymail.co.uk, ia menangis sejadi-jadinya.

"Saya pulang ke rumah, tiba-tiba saya langsung menangis. Saya merasa bersalah pada orang tua saya. Meskipun hal tersebut sepenuhnya merupakan keputusan saya dan itu yang mau saya lakukan. Jadi, saya tidak dapat berhenti," katanya kepada dailymail.co.uk, Rabu, 9 Mei 2018, lalu.

Di balik kesedihannya itu, Okazaki sendirian. Pasalnya, ada beberapa perempuan yang menangis ketika syuting baru dimulai.

"Banyak yang menangis. Mereka memainkan adegan tersebut dalam film. Sedangkan pada kehidupan nyata, tidak seperti itu," katanya.

Selain timbul gejolak dalam hati, Okazaki mengaku gamang untuk menceritakan pekerjaannya kepada orang-orang terdekat.

"Saya bersama kekasih yang sudah menjalin hubungan selama lima tahun pada saat itu. Saya memutuskan memberitahu pekerjaan saya saat itu juga. Sebelum dia menyadarinya," ujarnya.

Mengetahui hal tersebut, kata Okazaki, sang kekasih syok. Marah sudah tentu.

Bahkan, sang pacar sempat mengancam akan membunuhnya dan bunuh diri setelah itu.

"Dia mengarahkan pisau tepat ke arah saya. Namun, akhirnya dia tidak dapat melakukannya dan dia menangis," katanya.

Setelah selesai urusan dengan sang kekasih. Ia kini berbenturan dengan orang tua.

Saat sang ibu mengetahui pekerjaannya, Okazaki langsung dibenci.

"Tidak menganggap saya anak perempuannya," katanya.

Selama enam bulan nomornya diblokir oleh sang bunda. Ia pun tidak diizinkan masuk, apalagi tinggal di rumah.

"Saya stres memikirkan ibu ketimbang pekerjaan," katanya.

Namun, tidak lama kemudian sang ibu menelepon. Hatinya luluh. Okazaki diminta kembali ke rumah.

Selain itu, ibunya pun kemudian mendukung apa yang telah dipilih Okazaki, menjadi bintang porno JAV.

Terlalu Banyak Genre, dan Berhenti

Pada awalnya, Okazaki menikmati hidupnya menjadi bintang porno.

Ia juga hafal beberapa genre yang terdapat dalam film JAV.

"Di antaranya joshi kosei (gadis berseragam sekolah), wanita mesum yang menganiaya pria, pemerkosaan, dan ada juga genre 'ah, saya tersangkut'. Ada ribuan genre," ujarnya.

Jadi, kata Okazaki, genre 'ah, saya tersangkut', seperti ketika seorang gadis tersangkut di pintu elevator dan tidak dapat bergerak.

Selain itu, ada salah satu genre favoritnya. Namun, tidak pernah tercapai.

Genre tersebut bernama Time Stop, 'menghentikan waktu'.

"Jadi, itu seperti kamu bertepuk tangan dan waktu tiba-tiba berhenti. Kamu harus diam," katanya seperti dikutip dari dailystar.co.uk, Rabu, 9 Mei 2018, lalu.

Ide-ide gila tersebut, berdasarkan pengakuan Okazaki, disebabkan orang Jepang memiliki pikiran yang sangat kotor. "Benar-benar mesum," tandasnya.

Arkian, ia pun menemui titik jenuh. Merenung untuk menyudahi pekerjaannya.

Ia mulai berpikir setelah lima tahun berkecimpung. Artis-artis pendatang baru, katanya, merupakan ancaman bagi kariernya.

"Saya menyadari hal tersebut. Meskipun tidak melihat angka penjualan karena tiba-tiba orang-orang sudah tidak mau bekerja denganmu lagi. Uang yang kamu hasilkan menurun. Sementara, film BF yang kamu buat akan semakin hardcore dan hasilnya tidak meningkat," katanya.

Akhirnya, pada pertengan tahun 2016 Okazaki benar-benar mengambil keputusan.

Ia mundur dari industri JAV. Meskipun penghasilan yang ia dapat sangat besar.

"Saya mendapatkan antara Rp 130 juta dan Rp 390 juta. Bahkan pernah Rp 1,3 miliar dalam sebulan," katanya seperti dikutip dari dailymail.co.uk.

Saat ini, perempuan kelahiran Tokyo, 28 tahun lalu itu tidak lagi aktif dalam JAV.

Kini, Okazaki memiliki perusahaan kosmetik sendiri.