Mengurai Kota Depok dari Arus Gerbong Sejarah (II)

Raden Dimas Katja (kanan).
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Pada artikel sebelumnya, Budayawan Sunda Bambang Sumantri (42) menjelaskan bahwa nama kota Depok berasal dari kata Padepokan, yang di mana pada masa itu tanah ini dijadikan oleh Kerajaan Pajajaran era Prabu Surawisesa sebagai tempat berkumpul para pasukan kerajaan untuk melatih ilmu kedigdayaan.

Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon Mahoni Tumbang di Depok Timpa Pengendara Motor

Hal tersebut, masih kata Sumantri, sengaja dilakukan oleh Prabu Surawisesa guna menjadikan tanah ini sebagai basis pertahanan tentara Kerajaan Pajajaran untuk menghadapi serangan-serangan lawan terhadap keutuhan kerajaan itu sendiri.

Terlepas dari arus sejarah Kerajaan Pajajaran, kota Depok yang berlabel sebagai Kota Pendidikan ternyata juga memiliki keterkaitan dengan salah seorang wali dalam penyebaran agama Islam sekira tahun 1400 akhir.

Polres Metro Depok Rekayasa Arus Lalu Lintas Saat Apel Operasi Mantap Brata 2024 di Mako Brimob

Setidaknya, teori tersebut diyakini oleh sebagian masyarakat, terlebih bagi salah seorang budayawan asal Sukoharjo, Jawa Tengah, Raden Dimas Katja.

"Berdasarkan kisah yang terus terjaga secara turun-temurun, nama kota Depok diambil dari nama Raden Depok. Lantas, siapakah Raden Depok? Beliau adalah Kiai Ageng Getas Pendawa," kata Raden Dimas Katja beberapa waktu yang lalu di pelataran Cagar Budaya Kasultanan Pajang, Makam Haji, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Depok jadi Barometer di Pilkada 2024, Aher : Syaikhu-Ilham yakin Menang di Jawa Barat

Pada pertemuan itu, Raden Dimas Katja menyebutkan bahwa Depok diadopsi dari nama seorang wali yang merupakan keturunan langsung Brawijaya V atau Bhre Kertabhumi atau Raden Alit.

Raden Depok, jelas Raden Dimas Katja, merupakan seorang ulama yang tegas dan berwibawa.

Halaman Selanjutnya
img_title