Pameran Foto Perempuan dari 21 Negara Ramaikan Sudirman, Soroti Alam dan Ruang Publik

Presiden Direktur DASSA Corp, Sylviana Andhella
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Sebanyak 52 karya street photography hasil bidikan fotografer perempuan dari 21 negara dipamerkan di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, pada Minggu petang, 11 Mei 2025. 

UGM Gandeng Dassa Latih Mahasiswa Jadi Ahli Proyek Karbon Masa Depan

Pameran bertajuk Seen by Her ini menjadi sorotan karena menghadirkan perspektif unik perempuan dalam memotret kehidupan jalanan, ruang publik, dan relasi manusia dengan alam.

Acara tersebut diinisiasi komunitas Unposed Street Photography dan didukung oleh perusahaan swasta di bidang carbon project, DASSA Corp

Aurora Tech Award 2025: Ini 5 Pendiri Startup Perempuan yang Taklukkan Dunia!

Presiden Direktur DASSA Corp, Sylviana Andhella, menjelaskan bahwa tujuan utama pameran ini adalah membuka ruang bagi ekspresi perempuan dalam seni fotografi, khususnya di ranah street photography yang selama ini masih didominasi oleh sudut pandang maskulin.

"Jadi, kenapa event ini diadakan? Bukan hanya untuk menghargai karya-karya wanita yang memiliki passion di dalam seni fotografi semata. Tapi juga ingin menyuarakan bahwa, yuk para wanita yang memiliki intuisi dalam melihat, dalam merasakan sesuatu. Kita bisa, loh, membirkannya dalam sebuah karya," ujar Sylviana dalam keterangan tertulisnya.

Tragis, Pengunjung Wisata Riam Marum Dawar Bengkayang Tewas Terjatuh saat Sedang Foto

Dari ratusan karya yang masuk, kurator memilih 52 foto dengan tema beragam: dari kehidupan urban, ruang publik, hingga pesan lingkungan yang kuat.

Banyak dari fotografer tersebut bukanlah profesional, melainkan perempuan yang menjadikan street photography sebagai bagian dari keseharian mereka.

Sylviana menambahkan, keunikan karya para fotografer perempuan terletak pada kepekaan dan intuisi dalam menangkap momen. 

"Dari mata perempuan, dunia yang penuh warna dan momen spontan direkam dengan sentuhan yang usil dan otentik," jelasnya.

Pameran ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Ibu Internasional.

"Kebetulan hari ini adalah Hari Ibu Internasional. Jadi, saya mengajak para wanita untuk menggambarkan di sini wanita atau ibu sebagai bumi, 'Mother Earth'," lanjut Sylviana.

Selain sebagai medium artistik, pameran Seen by Her membawa pesan kuat tentang pelestarian alam dan pentingnya suara perempuan dalam ruang publik. 

Ruang jalanan tidak hanya menjadi latar, melainkan cerminan dari pengalaman perempuan modern yang turut berperan aktif dalam menjaga harmoni dengan lingkungan.

"Mari kita bersama menjaga untuk dijaga, karena alam sudah lebih dulu menjaga kita. Sudah saatnya kita mengembalikannya kepada alam," tutup Sylviana.

Melalui karya visual yang tajam dan reflektif, pameran ini berhasil menggugah kesadaran akan pentingnya inklusi, keadilan gender, dan pelestarian bumi.

Seen by Her bukan hanya tentang fotografi, tapi tentang bagaimana perempuan berbicara lewat lensa mereka.