Terungkap, Ternyata Begini Fakta Video Viral Taylor Swift yang Seolah Menyebut Kebakaran LA adalah Balasan Tuhan

Potret tangkapan layar video Taylor Swift
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Belum lama ini, publik sempat dihebohkan dengan sebuah potongan video Taylor Swift yang seolah mengatakan bahwa kebakaran Los Angeles adalah balasan Tuhan atas dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap pengeboman Israel di Gaza.

Merinding, Ternyata Begini Proses Evakuasi Juliana Turis Asal Brazil yang Tewas Gegara Jatuh di Rinjani, Ada Tali......

Sontak video itu sempat viral dimedia sosial dan berhasil menyita perhatian publik belum lama ini.

Dalam klip berdurasi satu menit terlihat Taylor Swift seolah-olah membandingkan kebakaran hutan Los Angeles (LA) dengan kehancuran di Gaza.

Depok Viral Lagi, Pria Ngaku Ring 1 Istana Pamer Benda Diduga Pistol, Netizen: Kalo Diciduk Pasti Ada Video Minta Maaf?

"Selama lebih dari satu setengah tahun, Gaza telah mengalami pengeboman tanpa henti oleh rudal yang dibiayai melalui pajak yang dibayarkan oleh warga negara Amerika," bunyi ucapan yang seolah diucapkan Taylor Swift.

"Serangan brutal ini telah menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi penduduk Gaza dan membuat infrastrukturnya hancur sementara dunia sebagian besar tetap diam,"

Konflik Iran vs Israel Memanas, AS Terancam Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2026, Mungkinkah Pindah ke Indonesia?

"Namun, hanya dalam dua hari, pembalasan ilahi melanda Amerika Serikat saat bencana alam melanda wilayah yang lebih luas dari Gaza itu sendiri,"

Disitat dari situs Cek Fakta BOOM, mereka telah menganalisis video tersebut, yang ternyata merupakan deepfake dan dibuat menggunakan artificial intelligence (AI).

Video aslinya diambil dari penampilan Swift di Tonight Show pada November 2021 atau dibuat sebelum kebakaran di LA dan serangan udara Israel di Gaza .

Mengutip analisis BOOM, Kamis (16/1/2025), video Swift yang membandingkan kebakaran Los Angeles dengan pengeboman Gaza adalah palsu dan Swift tidak pernah berkomentar tentang kedua peristiwa tersebut.

Ketidakkonsistenan audio yang terlihat dalam video dan khususnya dalam nada dan cara bicara Swift mengungkapkan keterlibatan teknologi kloning suara, metode yang paling umum untuk membuat deepfake.

Pencarian gambar terbalik sederhana dari penampilan Swift di Tonight Show tahun 2021 mengonfirmasi bahwa video yang dimanipulasi itu memang versi yang sama dan menggunakan rekaman dari wawancaranya sebelumnya yang tidak ada hubungannya dengan kebakaran Los Angeles maupun pengeboman Gaza dan memiliki adegan dan pakaian yang identik di setiap versi. Deepfakes

Analysis Unit (DAU) mendeteksi manipulasi AI dalam sebuah video.

Tools seperti Hiya dan Hive menunjukkan bahwa audio tersebut mengandung rekayasa AI.Tools Hiya memperkirakan bahwa ada 99% rekayasa trek, dan deteksi AI Hive menunjukkan kloning suara dalam 20 detik pertama klip tersebut.

Model deteksi deepfake milik UB Media Forensics Lab mendukung manipulasi video, dengan kemungkinan dan probabilitas masing-masing sebesar 85% dan 87,4%.