Di Balik Cerita Penyebab Gedoran Depok
- siap.viva.co.id - Zahrul Darmawan
Siap – Di saat beberapa penjuru kota memekikkan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, di Depok justru tetap senyap seolah jauh dari euphoria masyarakat luas.
Ya. Pada saat itu, 17 Agustus 1945, Depok belum mau mengakui kemerdekaan Republik Indonesia.
Berawal dari itu pula, akhirnya terjadi peristiwa yang dikenal dengan sebutan Gedoran Depok.
"Tempo hari saya wawancara langsung saksi hidup yang sebagian sudah meninggal baik dari pihak Depok (yang digedor) dan orang kampung (yang ngegedor) untuk bahan materi buku saya," kata Wenri Wanhar kepada siap.viva.co.id beberapa waktu lalu.
Selain dari para pelaku, Wenri yang merupakan penulis buku Gedoran Depok itu juga menemukan beberapa literatur tentang keadaan Depok pada masa itu.
"Laporan intelejen dari Belanda (Algemene Secretarie) di Arsip Nasional menggambarkan situasi Depok kala itu. Dan sekali lagi, penyebab terjadinya Gedoran Depok adalah tidak mau bergabungnya Depok pada pemerintahan Indonesia ketika merdeka," katanya.
Persisnya pada Jumat sore hari setelah Sukarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, ketika itu sebagian warga Depok sudah ada yang bekerja di Jakarta dan memberitahukan ihwal tersebut kepada keturunan dua belas marga lainnya.