Menelisik Siasat Pemkot Depok di Balik Tingginya Angka Golput
- Istimewa
Siap – Jumlah warga Depok yang tak menggunakan hak suaranya, alias golput saat pemilihan kepala daerah (Pilkada), terbilang cukup tinggi.
Pada tahun 2019 lalu saja, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) mencatat, jumlah warga Depok yang tak ikut berpartisipasi alias golongan putih (golput), angkanya mencapai sekira 38 persen, dari total pemilih di Pilkada.
"Tingkat partisipasinya hanya 62 persen. Nah golput-nya sendiri saya belum tahu berapa, tetapi yang tidak milih, tidak sah, dan segala macam, tingkat partisipasinya itu 62 persen, berarti kan ada 38 persen (golput)," kata Kepala Bakesbangpol Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny dikutip pada Jumat, 10 November 2023.
Terkait hal itu, Pemerintah Kota Depok pun mulai gencar melakukan serangkaian sosialisasi tahapan pemilu.
Salah satu sasarannya adalah pemilih pemula di tingkat SMA dan sederajat.
"Nah ini 38 persen (yang golput kemarin) ini gimana caranya kita minimize, antara lain dengan sosialisasi," jelas Lienda.
Ia mengatakan, bahwa jumlah pemilih pemula di Kota Depok tercatat berada diangka sekira 36 persen.