Memahami Lebih Utuh Tradisi Ruwatan dan Artinya
- Istimewa
Siap – Ruwatan jamak dilakukan dalam masyarakat pedesaan. Bagi pelaksanaannya, tradisi ruwatan sebagai ritual tolak bala atau pengusiran roh jahat dan pengaruh tidak baik dalam diri atau komunitas tertentu. Namun, apa sebetulnya ruwatan itu?
Mengapa sampai sekarang sebagian masyarakat kita masih percaya dan bahkan tetap melalukan ritual ruwatan? Tentu semua ini tidak terlepas dari tradisi yang melekat dalam komunitas ataupun kelompok masyarakat kita.
Ruwat dalam bahasa Jawa memiliki arti lepas atau dibebaskan. Pelaksanaan ritual tersebut disebut dengan ngruwat atau ruwatan, yang berarti melepaskan atau membebaskan.
Upacara ini biasanya bertujuan untuk melepaskan sesuatu yang berhubungan hal mistis yang tersimpan dalam tubuh, seperti kutukan dewa yang menimbulkan bahaya, malapetaka, atau keadaan yang menyedihkan.
Ritual ruwatan dapat juga berarti dipulihkan atau dikembalikan pada keadaan semula, atau menolak bencana yang diyakini akan menimpa pada diri seseorang, mentawarkan atau menetralisir kekuatan gaib yang akan membahayakan.
Tradisi ruwatan dilakukan sebagai suatu permohonan agar manusia diselamatkan dari gangguan dan bencana yang mengancam hidup dan kehidupannya.
Melalui ruwatan, manusia merasa terlindungi oleh kekuatan besar yang dipercaya sebagai kekuatan penyelamat.