Lagi, Faizal Assegaf Bongkar Tabir Sandiwara Jokowi, Megawati dan PDIP, Komplotan Bersekutu?
- Istimewa
"Jokowi saat ini tampak bobrok dan dianggap gagal karena dia adalah produk yang diperjuangkan sungguh sungguh oleh Megawati dan PDIP, jadi tidak ada ruang perpisahan antara Jokowi dengan Megawati," katanya.
Dan dalam konteks Pilkada Jakarta, lanjut Faizal, ketika Megawati menggendong Pramono Anung sebagai calon Gubernur yang dititipkan dan sebagai orang yang paling dipercaya Jokowi untuk masuk di Pilkada Jakarta maka publik menangkal bahwa perbedaan selama ini hanya pada narasi.
"Tapi pada senyawa kejahatan hitam di dalam gorong gorong, Megawati, PDIP dan Jokowi adalah satu kesatuan yang akan bergulir kedepan menjadi musuh bagi kelompok gerakan perubahan," ungkapnya.
"Itu tidak bisa dipungkiri, dan saya akan berdiri disana, sampaikan ini kepada Megawati, bahwa saya akan terus memperlihatkan wajah asli Jokowi,Mega dan PDIP adalah senyawa yang bermasalah dalam kimia dalam ruang demokrasi ini," tambahnya.
Jadi kata Faizal, bagi kawan kawan yang suka memutar balik dan mencuri ditikungan seolah oleh adanya perbedaan kekuasaan yang signifikan antara Jokowi dan Megawati sebenarnya itu tidak ada sama sekali.
"Hanya tiga partai yang sempat menggunakan ruang demokrasi, yakni PKS, Nasdem dan PKB dan sempat menyegarkan demokrasi ini karena mereka menunjukan adanya kemandirian," katanya.
"Tapi kalau PDIP ini satu paket perbudakan politik dengan sistem kepatuhan atas nama kebohongan sejak awal Jokowi diperjuangkan," sambungnya.