Hubungan PKB dan PBNU Kian Memanas, Cak Imin: Maaf Saya Ga Dateng Karena Sengaja?

Potret Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Memanasnya perseteruan antara PBNU dengan PKB hingga saat ini terus menjadi sorotan publik ditengah meningkatnya suhu politik menjelang Pilkada 2024, terlebih pasca kisruh putusan MK.

Bahkan, kabar memanasnya hubungan antar PBNU vs PKB makin menjadi setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tak menghadiri panggilan PBNU untuk dimintai keterangan terkait hal tersebut.

Dalam keterangan Persnya dihadapan awak media, Cak Imin mengatakan bahwa dirinya meminta maaf kepada pengurus besar Nahdhatul Ulama karena tak menghadiri panggilan tersebut.

Tak hanya itu, Cak Imin juga Blak blakan bahwa dirinya tak berniat untuk menghadiri panggilan dari PBNU yang dilayangkan melalui surat tersebut.

"Saya diundang oleh PBNU melalui sebuah surat. Nah saya mohon maaf enggak datang karena saya sengaja enggak datang," kata Cak Imin kepada awak media kediamannya, Jakarta seperti dikutip Kamis 22/8/2024.

Lebih lanjut Cak Imin mengatakan bahwa dirinya menegaskan PBNU tak memiliki kewenangan memanggil dirinya sebagai ketum PKB untuk dimintai keterangan terkait hubungan PKB dan PBNU.

Ia merujuk kedudukan PBNU sebagai ormas dan PKB sebagai partai politik yang berbeda sehingga memiliki ranah masing-masing dalam bergerak. Meski begitu, Cak Imin mengaku tak masalah jika petinggi PBNU hendak bertemu dengan dirinya sebagai sesama kader NU.

"Saya siap ngopi-ngopi di rumah (Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf) Yahya juga boleh, di rumah (Sekjen PBNU Saifullah Yusuf) Saipul juga boleh, di rumah (Rais Aam PBNU Miftachul Achyar) Kyai Mif juga boleh, di rumah saya juga boleh," katanya.

"Tetapi jangan campur adukkan urusan konstitusi kembali kepada ketaatan kita kepada konstitusi bukan saya tidak menghormati mereka, tapi saya ingin meneggakkan konstitusi," sambungnya.

Di sisi lain, Cak Imin mengaku prihatin dengan kondisi PBNU saat ini yang dinilainya terlalu ikut campur urusan PKB.

Terlebih, kata Cak Imin, PBNU mengaku ingin mengurusi hal yang lebih substansial dan non politik praktis seperti upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia.

"Saya semakin kasihan dengan PBNU yang katanya mau jadi pendamai dunia yang katanya di atas negara, eh urusannya sepele, urusannya uprek-uprek yang enggak jelas," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga menanggapi pernyataan Ketua PBNU Umarsyah yang menyebut PBNU ingin memperbaiki PKB.

Cak Imin menilai pernyataan tersebut menunjukkan bahwa PBNU tak memahami bahwa PKB-PBNU memiliki ranah yang berbeda.

"Ya, itu lah yang enggak ngerti konstitusi tidak dalam ruang tugas dan tanggung jawab undang-undang ormas masuk ke wilayah undang-undang partai politik," tuturnya.

Kendati demikian, Cak Imin mempersilakan jika PBNU ingin menyampaikan usulan atau masukan demi kemajuan PKB.

"Silakan bisa kita ketemu baik-baik tidak usah membuat gaduh atau melalui cabang-cabang yang akan muktamar nanti tanggal 24 sampaikan saja melalui cabang cabang," tandasnya.