Menohok, Ini Kata Ketum GPMN Soal Pernyataan Qodari Soal Hasil Survei Anies Baswedan

Potret kolase Ketum GPMN dan M Qodari
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Pernyataan pengamat politik Muhammad Qodari soal hasil survei Anies Baswedan apabila diusung oleh PDI Perjuangan hanya 8% dan banyak yang lebih banyak memilih Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta menuai sorotan tajam dari Ketum GPMN Daddy Palgunadi.

Ia mengatakan bahwa pernyataan tersebut berbeda dengan realita yang ada.

Jadi menurut Daddy, jika hanya berkaca dari hasil survei yang dilakukan oleh SMRC dan menunjukan bahwa Anies Baswedan apabila diusung oleh PDI Perjuangan hanya 8% sedangkan para pemilihnya kebanyakan lebih memilih kepada Ridwan Kamil, itu hanya upaya untuk mempersempit ruang gerak PDI Perjuangan untuk bisa berkontestasi di Jakarta.

"Pernyataan yang dilontarkan oleh om Qodari bertolak belakang dengan realita politik yang terjadi dan lebih kepada pembentukan opini semata tapi tidak didukung dengan realita politiknya," kata Daddy kepada siap.viva.co.id.

Sementara disisi lain, kata Daddy, partai-partai politik seperti PKB PKS di lobby habis-habisan dengan segala macam tawaran yang menggiurkan untuk bergabung ke KIM untuk menghindari dukungan kepada Anies Baswedan.

Hal itu dapat diketahui, lanjut Daddy, dari upaya-upaya yang dilakukan oleh kubu Kim untuk mengajak partai-partai seperti Nasdem PKB yang sejak awal ingin memberikan dukungan dan mengusung Anies Baswedan menjadi calon gubernur DKI.

"Jadi, pernyataan yang dilontarkan Qodari hanya seperti melakukan penggiringan opini atau pembiasan dari substansi nya, Karena substansinya adalah Kim berupaya untuk mencegah langkah untuk pencalonan Anies Baswedan," ungkap Daddy.

Padahal, kata Daddy, skenario awalnya adalah PKS mengusung Anies Baswedan dan juga sohibul Iman dan mendapatkan dukungan juga dari NasDem.

"Setelah itu kemudian diduga muncul upaya-upaya atau lobi-lobi yang dilakukan sehingga membuat Nasdem PKB dan partai-partai lainnya telah bergabung dengan KIM," katanya.

Namun hal itu, lanjut Daddy, bukanlah sesuatu yang masalah besar karena PDI Perjuangan sudah pernah dan biasa mengambil posisi oposisi

"Masyarakat Jakarta akan menjadi lebih kritis dan memberikan simpatinya yang besar untuk PDI Perjuangan kedepannya," tandas Daddy.