Dukung Indonesia Emas, Sivitas Universitas Pancasila Bekali Guru Desa Pemahaman Digital
- Istimewa
Siap – Sejumlah sivitas akademika Universitas Pancasila kembali menunjukan komitmennya dalam mendukung pendidikan di Indonesia.
Kali ini, hal itu mereka buktikan dengan aksi turun langsung ke masyarakat kurang mampu di wilayah Kabupaten Bogor.
Adapun agenda rutin pengabdian kepada masyarakat (PKM) tersebut dilakukan sejumlah sivitas dari Fakultas Psikologi Universitas Pancasila.
Sasarannya adalah sejumlah tenaga pendidik dan warga Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
PKM tersebut berlangsung di SMP Negeri 1 Sukamakmur, Bogor, belum lama ini.
Di sana, para civitas Universitas Pancasila atau UP, menggelar seminar psikoedukasi untuk guru-guru di lingkungan Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Program ini diikuti sekira 45 guru dari jenjang Pendidikan PAUD hingga SMP. Kepsek SMPN 1 Sukamakmur, Eka Widi Astuti Giri Atmojo menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan pemerintah untuk meningkatkan kualitas literasi dan kesehatan mental di sekolah-sekolah.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Herawati yang juga hadir dalam kegiatan itu memaparkan pentingnya budaya literasi di era digital.
Herawati menyoroti program-program unggulan seperti Merdeka Belajar yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan revitalisasi bahasa daerah.
"Budaya literasi adalah fondasi penting dalam menghadapi tantangan di era digital ini," katanya.
Sedangkan menurut Dosen Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, Vinaya membahas tentang masalah kepercayaan pada berita palsu yang terjadi pada masyarakat.
Ia membedah tentang literasi digital dan dampaknya terhadap kesehatan mental. Vinaya juga menekankan pentingnya keamanan digital.
Terutama, bagi anak-anak dan remaja, serta memberikan tips praktis untuk menjaga kesehatan mental di era digital.
"Kita yang seharusnya mengendalikan media digital, bukan sebaliknya," tegas Vinaya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, Prof Awaluddin Tjalla menerangkan, selain kegiatan seminar, pada pengabdian kepada masyarakat ini juga dilakukan pemberian donasi berupa buku-buku bacaan dan peralatan sekolah.
Ia mengungkapkan, bahwa kegiatan merupakan kolaborasi dari Fakultas Psikologi Universitas Pancasila dan Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Donasi ini dibagikan kepada 11 sekolah yang hadir pada acara tersebut.
"Kegiatan PKM ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi dan menjaga kesehatan mental di era digital," katanya.
Menurut dia, dengan adanya kegiatan seperti ini, dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi para guru untuk mendidik siswa-siswa di era digital.
"Diharapkan kegiatan-kegiatan hasil dari kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045," kata Awaluddin.