Anies Terancam Batal Nyagub, Rocky Gerung: PKS Tinggalkan Moral Lebih Memilih Tuker Tambah

Potret kolase Anies dan Rocky Gerung
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Santernya kabar soal terancam batalnya Anies Baswedan maju di Pilgub Jakarta yang sebelumnya telah di deklarasikan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpasangan dengan Sohibul Iman menuai sorotan dari berbagai pihak tak terkecuali pengamat politik Rocky Gerung.

Ia menyebutkan bahwa pada akhirnya politik harus kita kembalikan lagi pada tuntutan Etik apalagi kalau kita melihat tentang politik Jakarta, tuker tambah ada dimana mana.

"Terus sensasi yang memungkinkan kita percaya kembali dibatalkan oleh substansinya justru malah dibatalkan oleh politik uang dan tukar tambah," katanya seperti dikutip Youtube Rocky Gerung Official , Selasa 13/8/2024.

Lebih lanjut Rocky Gerung mengatakan bahwa sebenarnya dari awal kita ingin melihat Jakarta sebagai model yang memungkinkan untuk memberikan harapan baru tentang politik.

Terutama kata Rocky Gerung, soal PKS yang sebetulnya yang bertahun tahun dalam dua periode yang kita anggap sebagai kemuliaan demokrasi berasal dari partai ini ujung ujungnya kita bisa lihat sendiri.

"PKS ini tumbuh dalam politik kepentingan tetapi kepentingan yang berbasis tukar tambah, jadi pengendalian yang seharusnya dilakukan oleh PKS untuk ada moral yang dihidupkan di Jakarta justru malah sekarang terjebak dalam kesulitan itu," ungkap Rocky.

"Jadi PKS meninggalkan posisi moralnya untuk masuk dalam sistem pemujaan pada materi yang sebetulnya bukan ideologi dari PKS sendiri," tambahnya.

Karena menurut Rocky, PKS itu didirikan untuk merawat intelektual, rohani dan integritas.

"Nah sekarang, PKS dianggap sebagai partai yang sekedar menginginkan tuker tambah yang kecil kecilan," kata Rocky.

Dan Anies, lanjut Rocky, mungkin akan dibatalkan karena PKS menerima undangan lebih tinggi tuker tambahnya dengan koalisi KIM Plus.

"Tapi sekali lagi kehidupan putih kita harus dihitung berdasarkan nilai dan itu sudah hilang, jadi akan ada semacam ucapan selamat tinggal pada PKS di Jakarta karena nilainya hilang," tuturnya.

"Jadi saya sebagai orang yang kenal PKS dan mengamati dari dekat tidak mungkin menutupi problem yang ada didalam PKS yang kehilangan pegangan etis, moral," tandasnya.