Fakta Dibalik Kasus Vina Terungkap, Bagian Depan Helm Eky Hancur Parah, Kondisi Mayat....

Kolase helm Eky dan Fransiskus Marbun
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Silang pendapat antara kuasa hukum terpidana dan Iptu Rudiana soal terkait peristiwa dibalik kasus Vina Cirebon terus menyita perhatian publik.

Pasalnya kedua belah pihal bersikukuh pada pendirian masing-masing, ada yang keukeh peristiwa tersebut adalah pembunuhan, dan disisi lain adalah kecelakaan.

Bahkan indikasi penyebab kematian Eky dan Vina dalam kasus Vina Cirebon adalah kecelakaan tunggal makin kuat setelah seorang teman yakni Fransiskus Marbun membeberkan kondisi yang sebenarnya.

Diketahui, kekinian para kuasa hukum Iptu Rudiana bahkan keluarga Vina sendiri tetap bersikukuh bahwa peristiwa yang menewaskan Eky dan Vina adalah pembunuhan.

Disitat dari tayangan Youtube Uya Kuya tv, Fransiskus Marbun teman almarhum Muhammad Rizki alias Eky yang juga merupakan pemilik helm yang di digunakan Eky pada saat kejadian mengatakan bahwa dirinya melihat langsung kondisi helm tersebut dan memiliki foto helm tersebut.

"Kalau dibilang tidak rusak itu ga mungkin, soalnya bagian depannya hancur," katanya seperti dikutip tayangan Youtube Uya Kuya, Senin 12/8/2024.

Dalam momen tersebut juga foto helm full face yang digunakan oleh Eky pada saat kejadian. Fransiskus Marbun mengatakan helm pada bagian mulut itu pecah alias hancur namun kaca helm masih ada bagian sisi kanan kiri bagian depan hancur dan patah.

"Foto itu masih saya simpan, sementara fisik helmnya sudah jadi barang bukti," katanya.

Fransiskus Marbun juga mengatakan bahwa dirinya melihat langsung kondisi Eky pada saat dikamar jenazah.

Ia menuturkan bahwa pada saat itu dirinya melihat dari luar kemudian melihat kondisi helm serta mengambil foto helm, trus langsung masuk menuju kamar mayat.

"Kondisi mayat Eky saat itu mukanya sudah hancur, giginya rontok, wajahnya lebam kaya bengkak gitu, setelah itu saya langsung keluar," ungkapnya.

"Jadi helm bagian depannya yang hancur dan bau darah sementara bagian belakang hanya lecet," terangnya.

Ketika ditanya saat di kamar mayat itu sama siapa saja, Fransiskus Marbun mengaku bahwa dirinya masuk bersama sama teman tongkrongan di Warpat kurang lebih lima orang.

"Jadi awalnya, setelah mendapat kabar Eky terkena musibah, rencana nya dirinya dan teman teman saat itu ingin ke tkp eky dan vina ditemukan, tapi ga keburu trus langsung ke rumah sakit kamar mayat," tuturnya.

Lebih lanjut Fransiskus Marbun mengatakan, saat dirinya di rumah sakit sempat melihat ayah Eky yakni Iptu Rudiana yang terlihat terpukul sangat sedih karena melihat kondisi sang anak yang meningal.

"Saat itu ayah Eky Iptu Rudiana sangat sedih sampai membenturkan kepala ke tembok saking sedihnya," katanya.

Kemudian, kata Fransiskus, dari awal dirinya mendapatkan kabar adalah kecelakaan dan tau kabarnya bahwa almarhum Eky sudah masuk kamar mayat atau jenazah.

"Pada saat itu pak Rudiana juga pada malam itu meyakini bahwa kecelakaan ga," tanya Uya Kuya.

Mendengar pertanyaan tersebut, Fransiskus Marbun mengatakan bahwa dirinya dan teman temannya merasa agak kecewa dengan pak Rudiana.

Pada malam itu, kami teman teman Eky merasa sedikit kecewa dengan pak Rudiana kenapa tidak langsung diusut kan beliau seorang polisi," katanya.

"Pada saat itu beliau (Iptu Rudiana) tanda tangan kalau anaknya meninggal karena kecelakaan di rumah sakit seingat saya," sambung Marbun.

"Lantas sejak kapan kasus kecelakaan itu berubah menjadi pembunuhan," tanya Uya Kuya.

"Kalau ga salah semenjak Linda kesurupan karena itu heboh, saya ga tau yang kesurupan itu namanya linda atau bukan tapi kabar itu heboh," kata Fransiskus Marbun.

"Jadi kesurupan Linda soal pembunuhan itu membuat heboh satu Cirebon," pungkasnya.