TPA Cipayung Darurat Sampah, DPRD Sentil Gaya 'Cuek' Walkot-Wawalkot Depok
- Istimewa
"Jika ini terus dibiarkan, maka dalam beberapa pekan ke depan sudah pasti sangat tidak bisa lagi menampung sampah-sampah dari berbagai wilayah se-Kota Depok," jelasnya.
Lalu masalah yang kedua adalah, kurangnya alat berat seperti beko atau eskavator untuk menata sampah.
"Nah alat yang dimiliki oleh kita, pemerintah kota, hanya lima. Celakanya lagi, lima unit itu pun tidak efektif, seringkali rusak," katanya.
Ironisnya lagi, kata Babai, selama hampir kurang lebih 10 tahun atau semasa pemerintahan Idris sebagai Wali Kota Depok, belum pernah membeli alat berat yang baru.
"Nah ini penting, akibat dari kurangnya alat ini sehingga sampah yang dibuang ke lokasi tidak bisa ditata, tidak bisa diatur, tidak bisa digeser sehingga terus memenuhi area sampah yang sudah sangat sempit, dan sudah tidak mungkin lagi terus dibuang," ujarnya.
Kondisi itu, lanjut Babai, berdampak kepada antrian kendaraan mobil sampah yang sangat panjang hingga mencapai sekira 1 kilometer dari TPA Cipayung.
"Bahkan kalau tidak ditumpuk boleh jadi akan ke jalan raya sampai ke kantor Kelurahan Cipayung itu antrian mobil sampah," katanya.