Mengenang Jejak Pejuang asal Papua, Frans Kaisiepo

Pejuang Papua Frans Kaisiepo
Sumber :
  • Istimewa

Ia juga berusaha meyakinkan anak didiknya termasuk Frans Kaiseipo jika Papua adalah bagian dari Indonesia.

Dalam risalah yang ditulis Kaiseipo menyebutkan, kalau Soegoro adalah guru yang mengajarkan anak didiknya untuk menjadi pemimpin di Papua. “Kita dididik beliau untuk mengajarkan anak-anak kita, supaya tidak menjadi pegawai Irian,” tulis Frans Kaiseipo.

Aktif Dalam Gerakan Perjuangan

Perkenalannya dengan Soegoro membawa Frans ke ranah politik. Frans mulai aktif dalam berbagai gerakan pembebasan Papua dari tangan Belanda.

Di Biak pada tanggal 31 Agustus 1945 ia bersama rekan-rekannya mengadakan upacara bendera lengkap dengan pengibaran bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Satu tahun kemudian, tepatnya pada 10 Juli 1946, Frans mendirikan Partai Indonesia Merdeka (PIM). Itu merupakan cara Frans untuk menjaga keindonesiaan, kendatipun menjabat sebagai kepala Distrik Warsa, Biak Utara. Pada 18 Juli 1946 ia diutus dalam Konferensi Malino.

Dalam konferensi tersebut, Frans Kaiseipo adalah satu-satunya perwakilan Papua. Namun, alih-alih mewakili kepentingan Belanda, Frans malah mendukung wilayah Papua bersatu dengan Sulawesi Utara sebagai bagian dari Indonesia.