Melongok Ikhtiar Mahasiswa Universitas Pakuan Cegah Stunting di Pelosok Desa

Civitas Universitas Pakuan bersama Kresna Desa Gunung Geulis
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Tingginya angka stunting pada sejumlah daerah di Indonesia telah menyita perhatian banyak pihak. Salah satunya yang cukup fokus terkait isu tersebut adalah Universitas Pakuan, Bogor

Tak tinggal diam, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ormawa Universitas Pakuan ikut ambil bagian dalam mengatasi masalah itu. 

Adapun wilayah jadi sasaran terkait sosialisasi pencegahan stunting para mahasiswa Universitas Pakuan ini ialah mereka yang tinggal di kawasan Desa Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat. 

Berbekal pengetahuan dan bidang keilmuwan yang dimiliki, Ormawa Universitas Pakuan kemudian menggaet sejumlah relawan pencegahan stunting dari kalangan milenial

Mereka tergabung dalam Kader Remaja Sehat dan Aktif (Kresna). Kelompok ini terbentuk atas inisiasi HIMA Regolith Universitas Pakuan dalam program PPK Ormawa yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. 

Ketua Tim Satgas PPK Ormawa Universitas Pakuan, Didit Ardianto menjelaskan, bahwa pembentukan Kresna di Desa Gunung Geulis bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan remaja. 

"Kami berharap, dengan adanya pengetauan ini para remaja bisa membantu dalam mengurangi resiko atau terjadinya stunting di Desa Gunung Geulis," katanya dikutip pada Selasa, 23 Juli 2024. 

Didit menyebut, Kresna sebagai wadah pengembangan diri remaja dibidang akdemik, sosial dan emosional. Selain itu juga dapat membantu jejaring kemitraan di posyandu, puskesmas dan PKK.

Adapun pelantikan Kresna dihadiri oleh Kepala Desa Gunung Geulis, Ketua Prodi Pendidikan IPA, Dosen Pendamping Tim PPK Ormawa HIMA IPA Regolith.

Kemudian Ketua LPM Desa Gunung Geulis serta Satgas PPK Ormawa Universitas Pakuan.

Pembentukan Kresna diawali dengan perekrutan, dan sosialisasi yang di dalamnya menjelaskan tujuan, manfaat dan sasaran ke-depan. 

Sosialisasi dilakukan dengan beberapa tahapan melalui Kepala Desa, Rukun Warga, Rukun Tetangga, Bidan Desa dan Posyandu. 

Dari tahapan tersebut berhasil mendapat 23 calon anggota Kresna yang kemudian diseleksi dengan wawancara dan keaktifan selama pengkaderan berlangsung.

Adapun tahap seleksi yang pertama adalah wawancara dan diskusi, dalam tahap ini juga mengukur kemampuan komunikasi, kepercayaan diri, kepemimpinan, inisiatif, kerja sama dan tanggung jawab. 

Hingga akhirnya terpilih 20 anggota yang dilantik secara resmi sebagai Kresna yang akan bergerak pada bidang kesehatan reproduksi dan seksual. 

Lalu bidang kesehatan mental dan psikososial, bidang gizi dan kesehatan fisik, serta bidang lingkungan sehat.

"Semoga Kresna ini dapat terus berjalan meskipun tim PPK Ormawa sudah selesai menjalankan programnya di Desa Gunung Geulis dan nantinya Kresna dapat berkolaborasi dengan program-program yang ada di desa,” kata Kepala Desa Gunung Geulis, Haerudi. 

Sementara itu, dosen pendamping kegiatan tersebut, Suci Siti Lathifah berharap, Kresna dapat menjadi cikal bakal yang menjadi contoh untuk desa lainnya.

Salah satu pengurus Kresna, Rayhan pun berharap, dirinya dapat bermanfaat bagi warga Desa Gunung Geulis dalam memberikan edukasi kesehatan reproduksi untuk pencegahan stunting.