Petugas Damkar Depok Ini Ungkap Bobroknya Kendaraan Dinas: Selama Benar Ngapain Takut!
- siap.viva.co.id
Siap – Petugas Damkar Kota Depok kembali menyuarakan keluhannya terkait sejumlah fasilitas dinas yang dianggap tidak layak, dan membahayakan.
Adapun masalah itu diungkap oleh petugas Damkar Depok yang diketahui bernama Sandi Butar Butar.
Ia mengatakan, salah satunya yang cukup fatal adalah kondisi sejumlah truk damkar yang memiliki kapasitas air 1.000 dan 3.500 liter.
Sandi mengungkapkan, rata-rata truk tersebut bermasalah pada bagian rem tangan. Menurutnya ini sangat berisiko.
"Kalau misalnya kita lagi ada TKP ditanjakan atau diturunan, kalau kita nggak buru-buru ganjel, kita mau nyelamatin masyarakat malah jadi korban," katanya saat dikonfirmasi pada Jumat, 19 Juli 2024.
Sandi mengatakan, kondisi itu telah menyebabkan beberapa kali kecelakaan.
"Nah saya bahas nih, pernah waktu itu nabrak tukang beca. Gara-gara mundur (rem tangan enggak ada). Kami tuh tiap jalan deg-degan," ujarnya.
"Selain itu ada juga kejadian di Cinere," sambungnya.
Ia mengklaim, pihaknya telah berulang kali mengajukan permohonan untuk perawatan atau perbaikan unit truk Damkar pada pimpinan, namun sayangnya tidak pernah direspon secara serius.
"Ngomongnya nunggu alat, nunggu alat. Saya juga nanya gitu ke para pengemudi truk yang sama mereknya Hino, mereka jawab, ada aja kok onderdilnya," ujar Sandi.
Padahal, menurut Sandi, dirinya yakin ada anggaran untuk biaya perawatan kendaraan dinas.
Kemudian ia juga membantah omongan Kadis Damkar Depok bahwa ada truk lainnya yang masih layak fungsi.
"Kalau unit yang tidak rusak itu yang jarang digunakan memang sama anak-anak, yang kapasitasnya besar. Sekarang kalau misalnya kita gunakan unit yang besar, masuk enggak ke daerah pemukiman di Kota Depok yang padat? Seperti itu aja sih," tegasnya.
Sandi berharap, kasus ini mendapat atensi serius dari berbagai pihak, utamanya aparat penegak hukum.
"Tolonglah, tegur pimpinan kami agar bisa itu diperbaikin. Biar masyarakat bisa kami tolong secara maksimal. Kalau memang mereka (pimpinan) bersalah ya usut," ujarnya.
Sandi mengaku tak khawatir jika dirinya dipecat atas aduan atau keluhan tersebut.
"Selama bener ngapain takut. Saya pertanyaan juga mas, saya minta tolong kepada Bapak Kepala Kejagung dan Kepala KPK dan Kapolri, apakah ada spesifikasi seseorang membongkar korupsi itu seperti apa? Saya sendiri sudah dapat omongan dan diancam," ujarnya.
Sebagai informasi, Sandi sendiri sebelumnya juga sempat viral lantaran melaporkan adanya dugaan korupsi pada Dinas Damkar Kota Depok.