Simak Baik Baik, Ini Kata Dedi Mulyadi Soal Tiga DPO Kasus Vina, Sampai Kiamat Juga Ga Bakal Ketemu
- Istimewa
Dari kedelapan orang itu, lanjut Dedi, 7 orangnya berkawan dan mereka biasa tinggal di RT dan RW dekat SMP 11, kemudian satu orang lagi yakni Rivaldi atau Ucil dari tempat lain yang tidak mengenal terhadap ke 7 orang itu.
Rivaldi atau Ucil, kata Dedi, ditangkap sesungguhnya di Polsek atas kasus membawa senjata tajam (sajam) dan yang dibawa oleh Ucil itu sebenarnya mandau, kemudian di pengadilan senjata itu dikasih nama samurai.
" Saya ga tau kok para penyidik, jaksa dan hakim tidak bisa membedakan mana samurai dan mana mandau, satu produk dari Kalimantan, satu lagi dati Jepang," ucap Dedi.
Lebih lanjut Dedi menuturkan, kemudian ketiga orang yang dinyatakan sebagai DPO merupakan hasil pengakuan dari Sudirman, nah Sudirman sendiri dari sisi intelektual diragukan kemampuannya.
"Karena dia (Sudirman) sekolah SD nya saja baru lulus pada umur 17 tahun, tidak naik kelasnya 4 kali atas dasar tersebut, saya yakin pernyataannya berubah ubah dan itu bersifat Imajinatif atau fiksi dari cara berfikirnya, mungkin rasa takut atau aspek lain," kata Dedi.
"Sehingga ketiga orang itu disebut sebagai DPO tanpa memiliki dasar pijakan yang kuat, asal sebut saja," sambungnya.
Sehingga lanjut Dedi, Sudirman menyebut nama Pegi, kenapa menyebut Pegi? Karena mungkin dalam pikirannya ingat bahwa Pegi adalah temen SD nya, suka bertemu sehingga disebut saja.