Resmi Bebas, Begini Pengakuan Pegi Setiawan saat Awal Ditangkap Hingga di Tahanan, Pernah Di.....

Potret Pegi Setiawan usai keluar dari tahanan
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Resmi bebas dari semua tuduhan dan status tersangka dalam kasus Vina Cirebon akhirnya Pegi Setiawan dapat kembali menghirup udara segar dan membeberkan pengalamannya saat pertama kali diamankan aparat kepolisian.

Didampingi oleh kuasa hukumnya, Pegi Setiawan mengungkapkan bahwa dirinya ditangkap pada tanggal 21 Mei 2024 menjelang magrib.

Kala itu, kata Pegi, dirinya tengah berada di tempat mantan bos di Bandung habis mengantar anaknya dari sekolah, lantas tiba-tiba ada yang mengambil foto dirinya.

" Ada sekitar dua orang yang memfoto tapi saya tak hiraukan, karena saya pikir itu biasa saja," ungkap Pegi Setiawan seperti dikutip YouTube iNews Official Selasa 9/7/2024.

Lebih lanjut Pegi mengatakan, setelah itu dirinya langsung pulang dan kembali ke rumah bosnya dan berbincang bincang.

" Nah tak lama kemudian langsung digerebek, dan orangnya banyak, mereka cuma ngomong kami polisi, jangan bergerak angkat tangan," kata Pegi.

"Lantas ketika digerebek oleh petugas, apakah kamu dikasih tau kesalahannya apa?" tanya Toni kuasa hukum Pegi.

Pegi mengaku dirinya diberitahu petugas yang menangkap dirinya bahwa ia telah melakukan pembunuhan dan korbannya ada.

" Saat itu yang saya ingat, saya dibilang melakukan pembunuhan Eky dan Vina, saya jawab tidak pernah melakukan itu, bukan saya tapi tetep aja dibawa oleh petugas," kata Pegi.

Kemudian Toni kembali bertanya apakah Pegi mengalami kekerasan saat penangkapan atau tidak.

"Kamu pernah dipukuli ga saat penangkapan," tanya Toni.

" Alhamdulilah enggak ada, saat penangkapan," katanya.

"Nah setelah sampai di Polda ada perlakuan kasar ga," tanya Toni.

Sontak Pegi langsung menjawab ada, dan dia mendapatkan perlakuan dengan kata kata kasar ancaman dan mendapat pukulan di bagian mata.

"Ada, banyak mendapat kata kata kasar, ancaman bahkan pukulan dibagian mata" kata Pegi.

"Mereka terus mencaci saya dengan mengatakan bahwa saya ini pembunuh, tidak punya hati nurani dan langsung memukul," sambung Pegi.

Kala itu, kata Pegi, Ia hanya bisa diam dan pasrah karena merasa tidak bersalah, tak hanya itu, cacian pun terus dilontarkan sampai dirinya disebut sebagai perong.

"Disitu saya hanya bisa pasrah dan tak bisa tidur selama dua hari dua malam karena mental saya jatuh," ucap Pegi.

Bahkan, kata Pegi, setelah dirinya diketahui didampingi oleh pengacara, ia masih mendapat perlakukan kasar dari petugas.

"Kepala saya di masukin kantong kresek hingga merasa sesak, kemudian saya berontak dan akhirnya dilepaskan kantong kresek itu," katanya.

"Tapi setelah mau keluar tadi, ada perlakukan kasar ga dari petugas," tanya Toni.

"Alhamdulilah ga ada," jawab Pegi.

Nah selama didalam penjara Pegi mengaku dirinya berada berpindah pindah blok, namun seringnya bersama para terpidana kasus narkoba.

Awalnya, kata Pegi, dirinya sempat mendapat perlakukan kasat alias dibully oleh para terpidana lainnya, namun seiring berjalannya waktu mereka malah mensuport lantaran tau bahwa ia tak bersalah.

"Dan saya bertemu orang orang baik di dalam sel dan selalu menasehati saya agar selalu melakukan ibadah seperti sholat dan yang lainnya," kata Pegi

"Lantas darimana mereka (para terpidana) menilai bahwa kamu tidak salah dalam kasus itu," tanya Toni.

"Mungkin mereka melihat dari sikap saya yang ketika saya ditanya petugas dan keseharian didalam tahanan," katanya.