Pengakuan Abi Budi Saksi Kasus Vina Cirebon Sebelum Wafat: Mereka Tidak Ada Tampang Pembunuh

Abi Budi saksi kasus Vina Cirebon
Sumber :
  • TVOne

Siap – Salah satu saksi kasus pembunuhan Vina Cirebon, bernama Budi Permadi alias Abi Budi, dikabarkan meninggal dunia usai salat Jumat, pada 5 Juli 2024 kemarin.

Hal itu diketahui melalui unggahan media sosial @wa.uceng.chanel. 

“Iya habis salat jumat," kata kakak almarhum Edi Purnama ketika ditelepon pengacara Pegi Setiawan, Toni dikutip pada Sabtu, 6 Juli 2024.

Seperti diketahui almarhum Abi Budi ini adalah mantan napi Lapas Kosambi. 

Ia disorot usai memberikan pengakuan yang cukup mengejutkan saat berinteraksi langsung dengan sejumlah tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon pada tahun 2016 lalu. 

Lantas seperti apa pengakuannya saat itu? 

Dikutip dari tayangan TVOne, Abi Budi sempat dimintai keterangannya saat memberikan pengakuan tersebut. 

Ia menjelaskan, mulai masuk penjara pada tahun 2014-2019. Lalu dirinya ketemu dengan para terpidana kasus pembunhan Vina Cirebon pada tahun 2016.

"Kebetulan karena saya itu di dalam lapas itu sebagai tamping (tahanan pendamping)," katanya dalam tayangan YouTube yang diunggah pada 3 pekan lalu.  

Abi Budi menerangkan, bahwa pertama dirinya adalah tamping air. 

"Tamping air ini adalah saya yang mengatur sirkulasi air di dalam lapas, dan kemudian saya menjadi tamping masjid," tuturnya. 

Tamping masjid ini, kata Abi Budi, salah satu tugasnya adalah memberikan motivasi-motivasi kepada para narapidana yang baru masuk. 

"Nah pada tahun 2016, saya bertemulah dengan Sudirman dan kawan-kawan (terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eki)."

Abi mengungkapkan, karena semua napi yang baru masuk ke dalam lapas itu pasti akan bertemu dengan dirinya. Ia sempat pula melakukan registrasi pada para terpidana tersebut. 

"Kemudian saya bertanya satu persatu dari berbagai macam kasus yang ada di dalam lapas tadi. Nah suatu ketika saya bicara pada salah seorang, yang dari Cirebon mana? Dari Cirebon kumpul, karena saya adalah warga cirbon," katanya mengawali pertemuan kala itu dengan para tersangka.  

Abi kemudian bertanya pada Sudirman dan kawan-kawannya. Mereka mengaku dijerat atas kasus pembunuhan berencana yakni pasal 340. 

"Saya tanya, pembunuhan apa? Kata mereka pembunuhan yang lagi ramai Bi. Pembunuhan Apa itu? Geng motor. tapi saya itu tidak pernah membunuh. itu masih terngiang dalam ingatan saya." 

Namun pada Abi, Sudirman dkk membantah tuduhan tersebut. Pernyataan itu membuatnya makin penasaran.

"Kalau toh anda memang tidak bersalah kenapa anda ada di sini? Waduh Bi ceritanya ramai katanya. Dia (Sudirman dkk) bilang seperti itu," katanya.  

Pada Abi Budi, Sudirman dkk mengklaim, bisa sampai di lapas ini karena dipaksa mengaku bersalah. 

"Saya itu bisa ada di sini membikin sebuah pengakuan-pengakuan itu dipukulin, digulung. Itu mendapat intimidasi dari berbagai macam pihak, terutama dari yang petugaslah," tuturnya mengingat perckapan saat itu. 

Mendengar pengakuan tersebut, Abi mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab dirinya pun berstatus sebagai narapidana. 

"Yang mendapat perlakuan bukan cuman Sudirman. Jadi kelima napi yang ada di dalam lapas," tuturnya.

Disisi lain, Abi meyakini, jika mereka bukanlah pembunuh sebenarnya. 

"Maka saya menilai kalau dari gestur tubuh, mereka itu tidak ada tampang pembunuh. Mereka itu orang-orang polos dan juga mereka itu orang yang maaf ya, komunikasi agak terbata-bata terkadang, tapi bukan idiot," ujarnya. 

"Makanya saya klarifikasi lagi kalau ada seorang mengatakan bahwa itu tidak idiot. Dia masih bisa berkomunikasi," tuturnya.