Cerita Rhoma Irama soal Surat Habib yang Bikin Pedagang Kacang Lolos dari Malaikat Munkar Nakir

Pedangdut Rhoma Irama tengah jadi sorotan Habib Bahar
Sumber :
  • Instagram

Siap – Perseteruan antara Habib Bahar dengan pedangdut legendaris, Rhoma Irama tengah jadi sorotan publik. Konflik ini mencuat gegara pentolan Soneta Grup tersebut membedah soal nasab habaib.  

Dalam beberapa video yang beredar, Rhoma Irama menyebut ada oknum habib yang bertindak arogan.

Bahkan, menurutnya, beberapa dari mereka sebenarnya bukanlah keturunan (dzuriah) Nabi Muhammad. 

Pernyataan tersebut sontak menuai reaksi sejumlah pihak. Salah satunya yang cukup ngotot adalah Habib Bahar bin Smith.

Saking murkanya, Habib Bahar bahkan sempat menantang Rhoma Irama untuk menyebut siapa habaib yang dimaksud. 

Nah, belum reda persteruannya dengan Habib Bahar, Rhoma Irama baru-baru ini kembali berceloteh tentang masalah nasab. 

Dikutip dari tayangan YouTube Crew SONETA, Rhoma kali ini bicara di depan sejumlah jamaah. 

"Oke berikutnya mengenai yang ramai sekarang ini, lagi ngetren soal apa? Soal nasab apa nasib?" tanya dia sambil tertawa.

"Ini soal nasab MasyaAllah jadi trending ini," sambungnya. 

Rhoma lantas mengatakan, bahwa dirinya terpaksa ikut bicara, dengan tujuan sebagai penengah dalam mengamalkan ajaran Islam, yakni saling berwasiat tentang kebenaran dan saling berwasiat tentang kesabaran. 

Kemudian yang kedua, bekerjasamalah dalam perbuatan baik, takwa, dan jangan tolong-menolong di dalam kemaksiatan dan permusuhan. 

"Jadi ketika selama ini tidak pernah kita dengar satu tesis yang membatalkan baalwi sebagai dzuriah Nabi, ini kita semua kayaknya tenang-tenang aja," jelasnya. 

Namun, tiba-tiba ada satu tesis yang disampaikan seorang bernama Kiai Imanuddin Usman. Menurutnya, secara historis, secara sejarah atau manuskrip dari abad ke-empat sampai ke delapan, tidak ada yang bernama Ubaidillah. 

"Dimana Ubaidillah ini diklaim oleh kelompok baalwi sebagai dzuriah Nabi, putra keempat dari Ahmad bin Aisyah." 

Sementara lanjut Rhoma, dalam manuskrip dari abad ke-empat sampai ke-delapan, yang diteliti oleh Kiai Imad, konon tidak ada anak yang bernama Ubaidillah. 

Berdasarkan hasil tesis Imad, kata Raja Dangdut itu, yang ada cuman tiga putra beliau, yaitu Muhammad, Ali dan Husein. Nah ini muncul di abad yang ke-sembilan nama Ubaidillah. 

"Maka beliau (Kiai Imad) menyimpulkan, bahwa nama Ubaidillah sebagai dzuriah daripada ba'alawi ini cangkokan, itulah dimulai sampai sekarang ini tentunya belum tuntas ya," tuturnya.

Surat Sakti Habib untuk Malaikat

Berangkat dari rasa penasaran itulah, Rhoma akhirnya membedah tesis tersebut dan mengundang Kiai Imad ke podcastnya belum lama ini. 

"Lalu kata beliau, selama ini saya menyaksikan arogansi-arogansi daripada oknum habaib yang jauh dari syariat, jadi membuat doktrin-doktrin yang sesat menyesatkan," tuturnya. 

"Misalnya begini, ada tukang kacang namanya Maman. Nah si Maman ini enggak beres ibadahnya. Habib ini enggak perlu saya sebut namanya, sudah meninggal dunia soalnya. Intinya (dia)  kalau minta kacang dikasih, dianterin (oleh Maman)."

Sampai suatu ketika Maman pun meninggal dunia. Habib yang mendengar hal tersebut kemudian datang ke rumah duka.

"Datang dititipin surat di bawah lehernya, kata habib ini, ditulis surat disimpan di bawah lehernya (Maman). (Isi suratnya) hey Man, nanti kalau Munkar Nakir tanya lu jangan jawab, kasih aja nih surat nanti lu masuk surga," tutur Rhoma. 

"Ini kayak begini yang disebarkan, menurut Kiai Imad banyak hal-hal seperti itu yang kurafat-kurafat seperti itu, maka munculah kecurigaan beliau," sambungnya.  

Lebih lanjut pemilik nama lengkap Raden Haji Oma Irama itu kemudian mengatakan, dari situlah Imad mulai meneliti. Namun tentunya ada sanggahan-sanggahan dan sebagainya, sampai kepada tes DNA. 

"Saya juga sudah podcast barangkali antum sudah lihat podcast saya dengan dokter Hugeng, ya beliau menyatakan bahwa menurut dia yang namanya baalwi mustahil sebagai keturunan Nabi." 

Kendati demikian, Rhoma menegaskan, bahwa dirinya akan menyelesaikan polemik ini hingga tuntas. Bahkan ia berencana mengundang sejumlah ahli, baik pakar sejarah maupun genetika untuk membahas tentang nasab.

"Nah oleh karena itu kita semua harap tenang dan tidak terprovokasi oleh konflik nasab ini. Nanti mungkin di situ yang akan menentukan endingnya seperti apa," katanya.

Namun apapun hasilnya nanti, pedangdut kelahiran 11 Desember 1946 ini mengingatkan jamaah agar tetap menjaga persaudaraan. Para muhibin jangan sampai berhenti mencintai habaib. 

"Seperti saya sering katakan di podcast saya, itu namanya Habib Rizieq Shihab, kemudian Habib Ali Kuitang, habib ini semua sahabat-sahabat saya," ujarnya.

"MasyaAllah, dengan adanya ini terus terang saya merasa sedih, tapi apa boleh buat, hal ini harus dijelaskan ya," timpalnya lagi.

Karena, kata Rhoma, di akhirat nanti ukuran keselamatan seseorang bukan dari nasab melainkan dari tingkat ketakwaan dan iman.