Lagi, Satu Kejanggalan Kasus Vina Cirebon Terkuak, Ada Perbedaan TKP, Korban Kritis Saat Ditemukan
- Istimewa
Siap –Baru baru ini seorang pria bernama Suroto mendadak jadi sorotan dalam pusaran kasus Vina Cirebon yang hingga saat ini masih menuai tanda tanya dan sorotan publik.
Pasalnya, Suroto mengaku menjadi saksi mata kejadian kasus Vina Cirebon dan membeberkan sejumlah kejanggalan dan menjadi orang yang pertama menolong korban yaitu Vina dan Eky saat pertama ditemukan di Fly Over Talun.
Suroto menyebutkan bahwa kondisi tempat kejadian perkara (TKP) berbeda dengan foto yang beredar di media sosial.
Dalam foto yang beredar, Vina dan Eki ditemukan bersebelahan.
Selain itu, Suroto juga mengaku bahwa dirinyalah yang membantu melakukan evakuasi pada 2016 lalu dan mengatakan bahwa Vina dan Eki tergeletak di jalan raya dengan jarak yang agak berjauhan.
“Kurang lebih dari si Vina itu 5 meter 6 meter dari motor itu. Kalau dari laki-laki (Eki) kurang lebih 10 meter atau 11 meter (dari motor),” ungkap Suroto seperti seperti dilansir tayangan YouTube tVone.
“(Jarak) si laki-laki sama Vina lima meteran,” sambungnya.
Suroto mengungkapkan bahwa foto yang beredar saat ini berbeda dengan waktu pertama kali ia menemukan Vina dan Eki tergeletak di jalan.
Kedua korban, kata Suroto, berada di tengah jalan dengan jarak dua meter dari pembatas jalan.
Suroto membenarkan bahwa Vina dan Eki ditemukan dalam kondisi luka parah.
Eki dipastikan tidak bernyawa, sedangkan Vina masih hidup ketika ditemukan.
Sementara motor yang digunakan oleh korban adalah motor matic yang ditemukan dalam kondisi tidak rusak.
“Motor perempuan Vario atau Mio, ya matic,” terangnya.
Bahkan Suroto mengaku bahwa dirinya sempat menolong Vina dan Eky ketika ditemukan di Fly Over Talun Cirebon dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Ia menuturkan bahwa kala itu, sedang melakukan patroli di Jembatan Talun, waktu itu sekitar pukul 22.00 WIB dengan kondisi gerimis dan terlihat sudah banyak orang berkerumun.
Kemudian kata Suroto, Ia menghampiri kerumunan tersebut dan melihat ada tubuh Vina dan Eky yang tergeletak di jalan.
"Waktu keliling posisi gerimis sekira pukul 22.00 WIB di Jembatan Talun itu. Di sana sudah banyak orang yang awalnya saya enggak tahu kenapa." ujarnya.
"Jasad laki-laki itu berada sekitar dua meter dari median jalan mengarah ke tengah jalan. Lalu jarak sekitar lima meter ke arah Sumber itu titik perempuannya," sambung Suroto.
Melihat kondisi tersebut, Suroto mengaku lantas mencoba memeriksa kondisi Vina dan Eky. Eky yang pertama kali diperiksa, tapi Eky tidak menunjukkan respon apapun ketika Suroto mencoba menyadarkannya.
Kemudian menyadari bahwa Eky telah meninggal.
"Pertama, yang saya lakukan pegang jasad laki-laki, saya tanya, 'dek dek', itu sudah enggak jawab. Langsung saya vonis saat itu, 'ini sudah meninggal'," jelasnya.
Suroto sempat mencopot helm yang dikenakan Eky, lalu terlihat luka parah yang dialami Eky.
Pria berusia 50 tahun itu lantas beralih memeriksa Vina karena saat itu Vina masih hidup hingga mendengar rintihan Vina meminta tolong padanya.
"Karena dia bilang 'tolong, tolong'. Kata saya. 'Iya, Dik, sabar ya mobilnya (ranger kepolisian) lagi meluncur ke sini, nanti diantar ke rumah sakit'," terang Suroto.
Tidak lama kemudian, polisi tiba dan kedua korban segera dievakuasi ke RSD Gunung Jati. Suroto mengaku saat itu ia ikut membantu mengangkat tubuh Vina ke mobil bersama polisi.
Sebelum Vina diangkat ke mobil, Suroto berusaha menutup daerah sensitif Vina dengan jaket.
Pasalnya kondisi Vina saat itu roknya sedikit terbuka, pakaian dalamnya pun terlihat melorot dan tidak digunakan sebagaimana mestinya.
"Saya saat itu ngangkat korban bertiga saja sama polisi. Sebelum saya angkat, sebelumnya (daerah sensitif korban perempuan) saya tutupin pakai jaket itu, rok itu tuh nyilak dan kemaluannya kelihatan."tuturnya.
"Waktu itu pakai rok dan celana dalamnya itu tidak sesuai seperti yang kita pakai (alias) melorot ke paha. Saya naikin dan saya tutupi pakai jaket lukanya di kaki, tangan. (Kedua korban), banyak lukanya," terang Suroto,
Ketika ditanya kondisi tubuh Vina dan Eky, Suroto menyebut keduanya memiliki banyak luka lebam.
Bahkan luka lebam itu terlihat seperti Vina dan Eky habis disiksa keduanya sama-sama mengalami luka yang parah.
"Kalau mukanya, enggak laki enggak perempuan lebam semua kayak habis disiksa, diapa gitu, banyak luka." "Eki luka di kepala ada, pas saya copot (helmnya) darahnya banyak waktu itu. Yang jelas luka parah. Mukanya lebam semua," katanya.
Suroto mengaku awalnya ia mengira Vina dan Eky adalah korban kecelakaan tunggal. Sama sekali Suroto tak berpikir bahwa Vina dan Eky adalah korban pembunuhan.
Karena saat itu ia hanya melihat Vina dan Eky sebagai korbannya, dan tak jauh dari tubuh mereka ada motor yang dikendarai mereka.
"Awalnya saya menyangka itu hanya kecelakaan lalu lintas. Saya tidak mencurigai kejadian tersebut pembunuhan atau apa," tutur Suroto.
Namun yang membuat Suroto merasa janggal adalah kondisi motor Eky yang tak mengalami kerusakan signifikan. Padahal Vina dan Eky mengalami luka parah, bahkan Eky pun meninggal dunia ketika ditemukan warga.
"Kondisi motor enggak rusak enggak apa karena ketika dinaikin ke polsek juga masih bisa," pungkasnya.