Lika liku Misteri Kasus Vina Cirebon Usai Pegi Alias Perong Berhasil Ditangkap

Potret penampakan Pegi Alias Perong yang tersebar di Medsos
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Setelah tertangkapnya DPO kasus Vina Cirebon atas nama Pegi alias Perong di Bandung, sejumlah pernyataan dari beberapa orang kembali muncul ke permukaan.

Jelajahnya, semua pernyataan yang dimunculkan itu berbeda antara satu dan lainnya sehingga makin membuat tanda tanya publik semakin besar.

Seperti diketahui, dalam kasus tesebut, delapan orang ditetapkan jadi tersangka dan tiga lainnya buron.

Namun, kekinian satu di antara tiga pelaku buron yakni Pegi alias Perong sudah berhasil dirangkap.

Seorang pemuda asal Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Aep (30) menjadi saksi kunci atas kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Aep mengaku, sejak kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya muncul, dirinya telah menjadi salah satu saksi yang diperiksa pihak kepolisian.

Kekinian, dia juga dimintai keterangan oleh kepolisian terkait penangkapan terhadap Pegi alias Perong.

Pemeriksaan terhadapnya terkait Pegi dilakukan Polda Jawa Barat di Polsek Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

“Ya terakhir berikan keterangan soal masalah DPO yang baru ketangkap,” kata Aep kepada wartawan Bekasi, Kamis (23/5/2024).

Aep mengungkapkan, pertanyaan pertama dari pihak kepolisian ialah menanyakan apakah dirinya mengenal Pegi.

Aep kala itu pun langsung menjawab dengan jujur bahwa dirinya mengenal sosok dalam foto yang ditunjukkan kepadanya.

“Menanyakan apakah saudara kenal sama orang ini (di kasih foto Pegi)? Ya saya mengenalnya cuma tidak tahu namanya,” kata Aep.

“Terus apakah tau motornya? Ya saya tau motornya smash warna Pink,” imbuhnya.

Aep mengatakan, saat penangkapan pertama kasus Vina Cirebon, Pegi tak ada di lokasi penangkapan.

Namun, dia mengaku melihat Pegi saat malam kejadian kasus tersebut berlangsung.

“Waktu penangkapan itu saudara pegi tidak ada. Tapi pas kejadian itu ada,” ucap Aep.

Aep sendiri tidak mengenal dekat sosok Pegi, bahkan sebelumnya dia tidak mengetahui nama pria tersebut.

Namun, Aep mengaku bahwa Pegi memang merupakan salah satu remaja yang sering dilihatnya kumpul di sebuah tempat tongkrongan yang berada dekat tempatnya bekerja.

“Keseharian pegi saya kurang tau. Yang saya tau itu si pegi sering kumpul sama anak-anak situ, sering nongkrong,” tandasnya.

Adapun diketahui, Aep saat peristiwa terjadi memang tinggal di wilayah Cirebon. Saat itu, Aep bekerja di salah satu tempat steam mobil yang lokasinya tak jadi dari tempat berkumpulnya para pelaku dalam kasus Vina Cirebon.

Sebelumnya, salah satu tetangga Pegi bernama Mela di Kecamatan Talun, Cirebon mengungkapkan bahwa Pegi dikenal sebagai sosok pekerja keras dan tulang punggung keluaga karena sering bekerja merantau sebagai kuli bangunan.

"Kenal sih gak terlalu ya, cuma tahu aja. Anaknya baik sih,jarang bergaul atau berkumpul-kumpul sama teman-teman. Soalnya dia tuh kerjanya merantau terus," ujar Mela dalam tayangan akun YouTube @liputan6, Rabu.

Menurut Mela, Pegi jika pulang ke Cirebon setiap sekali seminggu dan bahkan tidak tentu.

"Terus pergi lagi begitu, jarang kumpul-kumpul sama teman-teman," katanya.

Mela juga mengungkapkan bahwa saat peristiwa pembunuhan Vina dan Eky terjadi, atau mayat keduanya ditemukan, keberadaan Pegi tidak di Cirebon, atau sedang merantau.

"Terus posisinya waktu kejadian, setahu saya tuh dia enggak di sini ya, enggak ada di sini. Iya lagi merantau pas kejadian kasus Vina itu," terangnya.

"Sampai ada reka adegan ulang, dia tuh masih merantau. Setahu saya gitu," ujar Mela. Menurut Mela, sebelum peristiwa kasus kematian Vina dan Eky terjadi, Pegi Setiawan sudah kerap merantau.

"Sebelum 2015, lebih dari situ, dia juga udah pergi merantau. Jarang tinggal netap di sini," ujarnya.

Setahu Mela, Pegi merantau bersama bapaknya ke Bandung dengan bekerja sebagai kuli bangunan.

"Karena posisinya bapaknya udah pisah sama ibunya. Ya jadi dia ikut sama bapaknya," katanya.

Saat ditanya apakah tahu bahwa Pegi bergaul dengan geng motor, Mela merasa itu tidak mungkin.

"Kayaknya sih ggak mungkin ya (geng motor-red). Setahu saya sih, soalnya tuh anaknya merantau. Kerja keras tuh, kayak jadi tuilang punggung keluarga, tambahnya.

"Kalau ngumpul-ngumpul di sini, juga jarang-jarang bawa-bawa motor," katanya.

Karenanya menurut Mela, ia meraguikan kalau Pegi Setiawan yang ditangkap polisi adalah pelaku atau otak pembunuhan sebenarnya Vina dan Eki.

Sementara itu, Masniah (51), warga yang tinggal di sekitar kediaman Pegi, juga mengungkapkan bahwa sosok Pegi Setiawan merupakan anak pertama dari empat orang bersaudara tinggal di rumah milik neneknya.

"Kalau dia tinggal di sini sama ibunya, sama 3 orang adik di rumah neneknya," ungkap Masniah.

Menurut Masniah, Pegi Setiawan sudah sejak lama berprofesi sebagai kuli bangunan.

"Udah lama sih emang kerjanya kuli bangunan," bebernya.

Masniah menjelaskan sebelum ditangkap polisi, Pegi Setiawan sudah sepekan pergi ke Bandung untuk bekerja sebagai kuli bangunan bersama ayahnya.

"Kiira-kira seminggu terakhir pergi ke Bandung ikut jadi kuli bangunan sama bapaknya," jelasnya.

Ia juga menegaskan, pada saat jasad Vina dan Eky ditemukan tewas tergeletak di jalan layang Desa Kepompongan pada 27 Agustus 2016 silam, posisi Pegi Setiawan sudah tidak ada di Cirebon bekerja jadi kuli bangunan di Bandung.

"Pas sebelum kejadian itu juga setahu saya Pegi emang udah nggak ada di Cirebon," katanya.