Kominfo Dorong Pencinta Gim Daring ke Arah Positif Lewat Literasi Digital
- Istimewa
Siap – Seiring dengan perkembangan teknologi, game online atau gim daring semakin populer kalangan di masyarakat khususnya para remaja. Hal ini tentunya memiliki sisi negatif dan positif bagi para pencinta permainan modern ini.
Dosen Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, Cecep Nurul Alam, mengatakan pada umumnya rata-rata waktu yang dihabiskan seseorang untuk bermain gim daring dalam sehari mencapai 4 jam.
Ia juga menyampaikan, jika Indonesia termasuk ke dalam 10 negara dengan pemain video gim terbanyak di dunia. Alasannya pun beragam, mulai dari aksesibilitas, koneksi sosial, ketertarikan pada teknologi, hiburan, kompetisi dan prestasi.
"Game online sudah menjadi budaya modern," ungkap Cecep Nurul Alam, saat memberikan literasi kepada masyarakat melalui program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kamis, 16 Mei 2024.
Bahkan saat ini, gim daring dapat menjadi prestasi bagi para pemainnya melalui olahraga elektronik atau e-sport. Bentuknya, bisa dalam kompetisi, kejuaraan, turnamen yang mirip dengan olahraga fisik pada umumnya.
Para pemain nantinya akan berkompetisi dalam berbagai permainan tersebut baik secara individu maupun dalam sebuah tim, dengan tujuan untuk mencapai prestasi tertinggi dan memenangkan hadiah.
Gim daring juga memiliki manfaat, yaitu meningkatkan kemampuan bahasa asing, mengasah kemampuan berpikir, melatih skill ketangkasan, hiburan, melatih kerja sama, meningkatkan prestasi dan keutungan secara materi.
"E-sport telah menciptakan peluang karier baru, sebagai pemain profesional, pelatih, manajer bahkan pembuat konten," tambah Cecep Nurul Alam.
Hal senada dikatakan M Adhi Prasnowo selaku Dosen Universitas Maarif Hasyim Latif yang menyampaikan pemerintah saat ini telah menyaiapkan pembiayaan dan permodalah untuk industri gim lokal agar makin bergairah.
Menurut Adhi, hasil riset Google, Tamasek, dan Bain terbaru menunjukkan, nilai ekonomi digital alias transaksi gim, streaming film, MoD di Indonesia diprediksi mencapai 11 miliar dolar AS pada 2025. Jumlah ini setara dengan Rp 171,66 triliun (kurs Rp 15.606).
Ia juga memberikan tips bagi para remaja yang ingin mencari keutungan dari permainan daring tersebut, dapat berupa streamer, mengikuti turnamen, gim tester dan gim developer.
"Hal ini tentunya bisa menjadi prestasi dan keuntungan, apabila dimanfaatkan dengan baik," M Adhi Prasnowo menimpali.
Namun sayangnya, permainan daring dapat mengubah generasi muda seperti dalam interaksi sosial, pengaruh gaya hidup digital, dan ekonomi. Karena e-sport memiliki basis penggemar yang semakin meluas, termasuk di kalangan anak muda.
Kesehatan fisik dan mental kehidupan pemain e-sport yang seringkali dikelilingi oleh sesi bermain yang panjang dan intens dapat menimbulkan masalah kesehatan mental dan fisik.
Ni Kadek Sintya selaku Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), mengatakan dampak dari kecanduan gim daring, yaitu dampak fisik, sosial, akademis, mental, dan emosional.
Menurut data statista.com pada tahun 2020, jumlah pemain gim daring yang aktif diperkirakan lebih dari 1 miliar orang atau 22 persen dari pengguna internet yaitu sekitar 4,5 miliar.
Hal tersebut didukung dengan jenis game online yang semakin variatif, akses internet semakin luas, perkambangan teknologi smartphone dan kurangnya kegiatan yang melibatkan fisik.
"Game online memiliki fenomena kecanduan, yaitu masalah psikoligis, kurangnya pengawasan dan batasan,"ujar Ni Kadek Sintya.
Gejala Kecanduan game online umumnya melanda pikiran seperti merasa cemas, sedih, gagal mengendalikan keinginan, kehilangan minat, memburuknya hubungan dengan orang lain, pekerjaan, dan pendidikan terbengkalai.
Ia juga membagikan jurus ampuh untuk menghindari kecanduan terhadap gim daring yakni, dengan menerapkan batasan, mengembangkan hobi dan aktivitas lainnya serta memberikan self reward dan punishment.
Kemudian, jika seseorang sudah kecanduan game online yang dapat dilakukan yakni dengan mencari dukungan sosial, menjauhkan perangkat, dan mencari bantuan professional.
"Dampak dari kecanduan game online, yaitu dampak fisik, dampak sosial, dampak akademis, dampak mental dan emosional," tandas Ni Kadek Sintya.