Suparna Sastra Diredja, Tokoh Buruh Kiri yang Rindu Indonesia
- Istimewa
Setelah Indonesia merdeka, ia bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), yang menjadi awal mengapa Suparna tak lagi kembali ke Indonesia.
Saat itu, ia menjadi anggota Dewan Kostituante, lembaga negara yang menangani konstitusi baru untuk menggantikan UUDS 1950.
Ketika Indonesia bergejolak karena Gerakan 30 September, Suparna sedang berkunjung ke Korea Utara dan Tiongkok. Sangat berisiko jika ia kembali ke tanah air, karena saat itu sedang dilakukan pembersihan besar-besaran terhadap anggota dan simpatisan PKI.
Ia kemudian tertahan di Tiongkok selama 12 tahun. Setelah itu, pindah ke Eropa dan mendapat suaka politik dari pemerintah Belanda tahun 1978.
Di sana ia sangat aktif dalam berbagai gerakan sosial. Suparna juga bergabung dengan Partai Komunis di Belanda sejak 1982.
Hingga akhir hayat, ia belum berani kembali ke Indonesia. Maklum saja, pada masa Orde Baru, pemerintah Indonesia memang sangat anti-komunis. Suparna kerap menulis artikel tentang kerinduannya terhadap Indonesia.