Biadab! Detik-Detik GR Senyum-senyum Usai Kekasihnya Meninggal, Video Menghebohkan!

Rekaman cctv pelaku
Sumber :
  • Siap.Viva.co.id sumber tvonenews.com

Siap –Sebuah video kontroversial menunjukkan momen mencekam ketika anak anggota DPR RI, Gregorius Ronald Tannur, terlihat panik setelah sang kekasih, Dini Sera Afrianti, tak sadarkan diri. 

Tidak hanya itu, dalam video lain, terlihat Gregorius tampak senyum-senyum, menciptakan kebingungan dan kecaman publik.

Mengutip akun Instagram anggota DPR Ahmad Sahroni, video tersebut menunjukkan Gregorius melakukan PCR test kepada Dini Sera Afrianti, yang berada dalam kondisi mengenaskan di kursi roda. 

"Sepertinya udah meninggal dari kawasan tempat karaoke nih? sudah ga berdaya sama sekali," caption yang ditulis Sahroni.

"Pertanyaannya, Ini orang otaknya dimana ya? kok bisa lakukan hal yang ga Normal?" sambungnya

Sahroni menyampaikan dugaannya bahwa peristiwa tersebut terjadi di lokasi tempat karaoke, memunculkan pertanyaan tentang kesehatan mental pelaku.

Dalam video, terlihat Gregorius mencoba memberikan pertolongan dengan berbagai cara, termasuk memberikan nafas buatan. 

"Pak wes mati pak, pak ayo pak, telepon pak," teriak Gregorius kepada pihak keamanan.

Namun, ekspresi wajahnya yang tampak senyum-senyum setelah kejadian menciptakan kontroversi dan kritik tajam dari warganet.

Ahmad Sahroni menyoroti hubungan pelaku dengan ayahnya, anggota DPR RI Edward Tannur, menambahkan dimensi politis pada skandal ini. 

"Memalukan banget ini orang, bapaknya orang terhormat," pungkasnya.

Publik bereaksi keras terhadap perilaku Gregorius, menyebutnya biadab dan kejam.

Komentar negatif dari warganet yang mengecam tindakan pelaku memenuhi ruang online, menciptakan diskusi intensif seputar etika dan moralitas. 

"Wah gilak ini.. Itu mimik si laki mok gitu sih?? Kok gampang aja ya habisin nyawa orang, ini bengis & biadab sih," tulis salah satu warganet.

"Tangan nya sampe biru semua," komentar warganet lainnya. "Panik ya panik yaaaa," reaksi lainnya

Skandal ini bukan hanya menyoroti kehidupan pribadi anggota DPR, tetapi juga menimbulkan pertanyaan serius tentang tanggung jawab dan perilaku publik para wakil rakyat.