Bakal Jadi Bagian Aglomerasi, Walkot Depok Dorong 12 Isu Strategis, Nih Rinciannya

Wali Kota Depok, Mohammad Idris soal aglomerasi
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Wali Kota Depok Mohammad Idris memastikan, pihaknya sedang mengkaji Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

Hal itu dinilai penting mengingat Kota Depok rencananya akan menjadi bagian dari daerah aglomerasi Jabodetabekjur.

Idris menyebut, saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dan juga konsultasi terkait hal tersebut. 

Menurutnya, terdapat 12 isu strategis yang akan dibahas, yaitu tentang UMKM, pengangguran, investasi pariwisata, ekonomi kreatif dan media art, ketahanan pangan, stunting, kemiskinan.

Kemudian isu ketahanan keluarga, smart governance, transportasi, persampahan dan banjir. Idris menilai, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) harus disesuaikan dengan RPJPD agar berkesinambungan.

“Raperdanya akan kita siapkan dan perdanya disahkan tahun ini dan dilaksanakan tahun depan. Kementerian Dalam Negeri sudah membatasi maksimal Agustus sudah diserahkan,” katanya dikutip pada Sabtu, 20 April 2024.

"Kita sudah melakukan kajian dengan universitas untuk kajian ini," sambungnya. 

Idris mengatakan, ada 10 fokus pembangunan prioritas. Di antaranya, transportasi publik, pemenuhan derajat kesehatan masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kualitas permukiman.

Selanjutnya, infrastruktur digital pemerintahan, pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, daya saing dan peningkatan ekonomi, serta tata kelola pemerintahan.

Selain itu, ia memastikan bahwa pembangunan juga bakal memprioritaskan penataan pedestrian Cinere, Jalan Nusantara, revitalisasi TPA Cipayung.

Khusus TPA Cipayung, Depok dapat bantuan Kementerian PUPR, berupa alat pengelolaan sampah secara teknologi pada tahun ini.

“Juga pembentukan bank sampah, budidaya maggot, pembangunan pusat olahraga terintegrasi dengan UMKM, penataan Kampung Lio, penguatan daya saing UMKM , Pemberdayaan ekonomi kreatif melalui calendar of event,” jelasnya.

Idris berharap, semua pihak mampu berkolaborasi untuk mewujudkan Kota Depok yang lebih baik dari tahun ke tahun.

“Saya harapkan, semua partisipasi dan kontribusi berupa saran dan masukan yang sangat strategis dari masyarakat, untuk melihat pembangunan Depok yang lebih maju, dalam kerangka Indonesia emas 2045,” katanya.

Lebih lanjut Idris juga menyampaikan capaian kinerja makro Depok tahun 2023 yang menurutnya tumbuh sebagai daerah dengan penduduk miskin terendah ke-4 di Indonesia. 

Kendati demikian, dirinya mengakui masih ada ketimpangan ekonomi yang cukup tinggi. Hal tersebut dipastikan Idris terus diperbaiki.

“Namun, yang perlu penanganan lagi, memang ketimpangan gini rasio masih tinggi 0,4. Memang 40 persen warga Depok kerjanya di Jakarta. IPM juga meningkat tahun ini 82,53, di atas rata-rata Nasional dan Jawa barat,” bebernya.