Sekda Depok Supian Suri Lepas Keberangkatan Pemudik, Tradisi Bernilai Ibadah Rasulullah SAW Rindukan
- istimewa
Siap – Momen hari raya idul fitri tahun ini pihak pemerintah Kota Depok dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia, mengadakan mudik gratis.
Sebanyak 7.640 pemudik diberangkatkan dari Terminal Jatijajar, Kota Depok dengan bus sebanyak 187. ribuan pemudik ini telah terdaftar dalam program mudik gratis bertajuk ‘Mudik Ceria Penuh Makna’.
Tradisi mudik sudah cukup kental di masyarakat Indonesia, moment tersebut dimanfaatkan oleh sebagian orang tak terkecuali warga Depok yang ingin pulang ke kampung halaman guna bersilaturahmi bersama sanak dan saudara mereka.
Mudik sendiri menjadi salah satu tradisi tahunan yang paling dinanti-nantikan oleh masyarakat Indonesia, khususnya yang beragama Islam. Sebenarnya tidak diketahui kapan tradisi mudik muncul di Indonesia.
Namun banyak orang rela menempuh perjalanan jauh guna untuk mudik di kampung halaman demi merayakan hari kemenangan bersama keluarga tercinta dan sanak saudara.
Beragamnya alasan orang merantau dari kampung halamanya ke tempat perantauannya membuat Indonesia terkenal dengan budaya mudik pada hari raya idul fitri. Kota Depok sendiri salah satu daerah yang menjadi tujuan Favorit para perantau mengadu nasibnya.
Ini pun dibuktikan dengan banyaknya pemudik yang ikut dalam program Mudik Ceria Penuh Makna yang diadakan di Terminal Jatijajar, Kota Depok.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Supian Suri turut melepas langsung keberangkatan ribuan pemudik di Terminal Jatijajar.
Mudik gratis ini diselenggarakan langsung oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Selasa 18/04/2024 di Terminal Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi menjelaskan, diadakanya mudik gratis ini agar para pemudik dapat kembali ke kampung halaman dengan mudah.
"Program ini kami berikan kepada masyarakat, khususnya di Pulau Jawa untuk memudahkan kembali ke kampung halaman," kata Budi Karya Sumadi.
Budi menyebutkan, diadakanya mudik gratis ini juga dapat menolong perekonomian masyarakat. Serta dapat meningkatkan keselamatan, yang mana bagi pemudik yang kerap menggunakan kendaraan sepeda motor.
"Pastinya keselamatan akan lebih terjaga ketika mereka mudik dengan bus. Tetap jaga keselamatan dan kebersamaan dalam perjalanan," jelasnya.
Sementara itu, Sekda Kota Depok, Supian Suri atau yang kerap di sapa Bang SS mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang sudah memfasilitasi warga Depok untuk dapat mudik secara gratis.
"Suatu kebanggaan bagi kami, warga Depok bisa pulang dengan aman, nyaman, dan Insya Allah selamat," ucapnya.
Rindu kampung halaman atau tempat asal merupakan perasaan yang wajar dan manusiawi Perasaan tersebut hampir dimiliki semua orang, karena adanya ikatan emosional yang kuat seseorang dengan tempat asalnya.
Fenomena mudik merupakan bukti, bahwa siapapun pasti memiliki rasa rindu terhadap kampung halaman yang ditinggal.
Bukan hanya kita sebagai manusia bisa saja yang kerap rindu terhadap kampung halaman di ceritakan Rasulullah SAW sebagai manusia terbaik pun pernah merasakan rindu pada Makkah, kota kelahiran beliau.
Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, di mana Rasulullah SAW bersabda.
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ
Yang berarti; "Ya Allah, jadikanlah kami mencintai Madinah sebagaimana kami mencintai Mekah, atau bahkan lebih."
Dalam hadits lain pun diceritakan dan dilukiskan dengan indah ikatan cinta yang kuat diantara Rasulullah SAW dengan Makkah, tempat kelahiran beliau. Dimana diungkapkan rindu dan kasih sayang yang mendalam,
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا أَطْيَبَكِ مِنْ بَلْدَةٍ وَأَحَبَّكِ إِلَيَّ، وَلَوْلَا أَنَّ قَوْمِي أَخْرَجُونِي مِنْكِ، مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ
Yang berarti: "Dari Ibnu Abbas; ia berkata; Nabi bersabda: Betapa indahnya engkau wahai negeriku (Makkah). Betapa saya sangat cinta kepadamu. Sekiranya kaumku tidak mengusirku darimu, niscaya aku tidak akan tinggal di tempat lain selain mu.
Kata tersebut dilontarkan beliau saat dirinya harus pergi atau meninggalkan kota kelahirannya, Makkah, dengan berlinangan air mata. Beliau terpaksa hijrah ke Madinah karena tekanan dan penganiayaan kaum Quraisy. Hadits ini menggambarkan betapa dalam cinta Rasulullah SAW kepada tanah kelahirannya.