Viral Curhatan Mahasiswi Universitas Brawijaya Jadi Korban Pelecehan Seksual: Aku Takut

Ilustrasi pelecehan mahasiswi Universitas Brawijaya
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Jagat dunia maya digegerkan dengan dugaan kasus pelecehan seksual yang dialami seorang mahasiswi di Universitas Brawijaya, Malang. Pelaku diduga adalah rekan sekampusnya sendiri. 

Dikutip dari postingan akun Twitter @Tungtung1906, korbannya mengaku sebagai mahasiswi semester akhir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.  Adapun dugaan kasus pelecehan seksual itu disebutkan terjadi pada 25 Februari 2024. Pelaku diketahui berinisial FH.

"Aku menjadi korban pelecehan seksual fisik dari seorang exchange student. Dia mengaku namanya Faxxx, dan sempat memperlihatkan ID nya. Dia bilang dia keturunan Pakistan," bunyi keterangan dalam akun tersebut. 

"Harusnya aku kabur, tapi waktu itu syok banget sampe nggak kepikiran. Aku diajak jalan lewat CL." 

Korban mengaku, sepanjang jalan, ada 2 perempuan jogging, tapi dirinya nggak berani buat minta tolog mereka lantaran dalam kondisi syok. 

"Aku digandeng sama pelaku. Di jalan, pelaku ngeraba-raba dan ngeremes pant*t ku, kadang tangannya ngerangkul pundakku. Sampe masuk ke bajuku. Aku lepasin terus, tapi tetap diulang."

Setelah itu pelaku sempat minta istirahat di CL, dengan kondisi saat itu hujan deras. Namun lagi-lagi pemuda tersebut melecehkan korban. Bahkan, sampai menarik tangan mahasiswi itu ke arah kemaluannya.

"Aku nolak dan narik tanganku. Terus minta buat ngelanjutin perjalanan pulang. Kita lewat jalan veteran, sampe ke belakang TMP. Di belakang TMP biasanya banyak orang jualan, tapi malem itu ga ada sama sekali," tuturnya.

Ketika tidak ada orang, pelaku kembali berulah dengan menutupi payung sambil menciumi korban. 

"Aku berontak di situ. Aku benar-benar takut banget. Aku mohon-mohon biar setop dan dibiarin pulang. Karena aku maksa, dia akhirnya lanjut jalan." 

Setibanya di depan kost, korban merasa udah aman. Namun rupanya aksi pelecehan seksual itu masih berlanjut. 

"Aku pikir aku selamat, tapi dia malah maksa aku buat meluk dia, dia narik pinggulku, terus nyuruh tanganku buat meluk dia balik."

Setelah pelaku pergi, korban pun bergegas masuk kamar kost. 

"Awalnya aku masih ngelag dan denial bahwa yang terjadi ke aku barusan adalah pelecehan seksual. Aku berusaha ngelupain ini, tapi nggak bisa. Aku nangis sejadi-jadinya."

"Aku ngerasa bodoh dan lemah banget krn ga bisa ngelawan, dan malah ngefreeze saat dilecehin tadi," sambungnya.

Tak tinggal diam, mahasiswi Universitas Brawijaya itu lantas mulai mencari tau identitas dan alamat pelaku yang sebenernya, agar bisa melaporkannya ke pihak kampus maupun kepolisian. 

"Setelah aku bujuk, dia mau shareloc alamatnya di Jalan Bunga Andong. Aku berusaha pancing dia biar dia ngakuin bahwa dia udah ngelecehin aku, seenggaknya chat itu bisa jadi bukti." 

"Dia masih aja mau ke kost ku buat ngajak cuddle. Terus aku sinis bilang ke dia, aku bilang aku tau kamu cuma horny. Terus dia bilang ke aku, emang kamu enggak?" WTF!! Gila!!," sambungnya.

Korban merasa tidak kuat lagi, dan kembali menegaskan pada pelaku bahwa dirinya tidak suka dilecehkan. 

"Maksudku, hey, kok bisa dia berani ngelecehin aku di public place, kampus pula? Dia marah dan ga terima. Dia unsend semua chat dia ke aku yang berbau seksual sebelum aku sempat SS (screnshot)." 

"Terus dia block aku. Tapi dia sempet unblock dan chat aku beberapa hari setelahnya. Usahaku sia-sia. Tapi seenggaknya aku berhasil dapat shareloc tempat tinggalnya," timpalnya lagi. 

Korban mengaku sudah melapor ke Satgas PPKS Universitas Brawjiaya, dibantu oleh temen komunitas. Laporan masuk, pada 29 Februari 2024. 

"Beberapa hari kemudian aku dijadwalkan konseling. Tapi, hingga 13 Maret kemarin, belum ada perkembangan terkait kasus ini," katanya.

Korban juga sudah menanyakan langsung ke pihak satgas, tapi dibilang pelaku tidak terdaftar di UB

"Aku ngerasa janggal dan ngecek di PPDIKTI, dan aku berhasil nemuin identitas nya, angkatan 2022. Aku laporin ke satgas untuk diinvestigasi. Dia terdaftat di Teknik Pertanian ternyata," ujarnya.

Tapi, hingga thread ini dibuat, korban mengaku belum tahu secara pasti apakah benar itu identitas pelaku atau bukan. 

"Aku udah tanya ke satgas tentang perkembangan kasusku, dibilang masih proses. Dan aku sangat menyayangkan proses yg begitu lama, bahkan sampai hampir 1 bulan hanya untuk menemukan pelaku."

"Aku takut pelaku keburu kabur atau gimana. Aku mau pelaku segera diadili. Aku pikir, dengan aku up kasus ini di sosmed, aku bisa segera dapat keadilan. Aku nyesel nggak langsung lapor ke polres dan malah ngikutin birokrasi kampus yang berbelit-belit," sambungnya.

Namun demikian, hingga berita ini diturunkan postingan tersebut belum terkonfirmasi.