Fakta Dibalik Video Viral Aliran Sesat Bolehkan Bertukar Istri di Blitar Terungkap, Cuma Konten

Potret tangkapan layar video diduga aliran sesat
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Belum lama ini, media sosial digegerkan oleh sebuah video berdurasi 2 menit 46 detik yang beredar luas dengan penampakan empat pria memakai gamis dan sorban duduk di atas sofa dalam sebuah pengajian yang mulanya terlihat seperti pada umumnya.

Lantas salah seorang pria, yang mengaku kiai diduga bernama Fahmi, menyebut jika dirinya membolehkan siapa saja untuk ikut mengaji di tempat tersebut. 

"Di sini bebas ya, ngaji siapa aja juga boleh gitu," kata pria tersebut. 

Lantas dia juga mengatakan bahwa yang mengaji di tempat itu memiliki aturan yang sama. Yakni dibebaskan untuk melakukan hubungan suami istri, meski bukan suami atau istrinya. 

"Dari aturan kita juga bisa sama, misalnya lain jenis juga bisa di sini. Dibebaskan. Kalau misalnya senang pada senang. Biarpun bukan suami istri, bebas. Kita yang penting suka sama suka gitu," katanya.

"Ya terserah, kalau misalnya namanya semua suami istri, kayak suami istri pergaulannya, misalnya di sini dibebaskan," sambungnya.

Bahkan dia juga membolehkan bertukar suami atau istri, asalkan saling suka. Kiai Fahmi itu juga mengklaim jika ajarannya tidak ada di agama lain. 

"Masalah ada misalnya mau tukar pasangan pun boleh. Di sini, yang penting sih suka sama suami gitu intinya. Makanya di agama lain gak ada itu," terangnya.

"Kebebasan disini itu, boleh tuker-tukeran. Sama sama suka. Kalau tidak ada paksaan," sambungnya. 

Dia juga meminta agar setiap orang tidak menyesal telah melakukan hubungan terlarang dengan suami atau istri orang lain.

"Makanya kalau misalnya kayak gini, jangan sampai nyesel," ujarnya. 

Kiai Fahmi itu pun siap menjamin apapun yang dilakukan jemaahnya di tempat tersebut.

Bahkan ia juga membolehkan hubungan antara adik dan kakak, atau kakak dengan istri atau suami adiknya. 

"Dunia akhirat saya yang jamin. Kalau ada saudara yang mau ngaji disini boleh. Misalnya situ sama adik, pingin sama dia silakan, gitu sama lakinya adik boleh. Silahkan aja udah," katanya. 

Fahmi juga menyebut jika ada jemaahnya yang ingin menikahi perempuan, langsung dibawa ke tempat itu dan dia akan menikahkannya. 

"Jadi buat santri-santriku sekalian. Jadi kalau misalnya situ mau berumah tangga, pingin kayak begini, tinggal bawa perempuannya, tidak perlu bertele-tele. Saya nikahkan. Gak perlu orang tua santri, kebebasan di sini gitu," katanya.

Dia mengklaim jika ajaran sesat demikian berasal dari leluhurnya. Yakni dari Allah SWT dan Kanjeng Nabi. 

Di sisi lain, dalam video juga terlihat seorang pria disamping Kiai Fahmi, diduga santri tampak menggrayangi wanita bercadar. Mulai dari membuka cadar, hingga memegang bagian-bagian tubuhnya. 

Sementara itu, di bagian belakang empat pria yang duduk di sofa itu tampak ada poster tulisan "Kyai Fahmi : metode terapi, ruqyah, bekam, totok pijat, dan menghilangkan segala mantra sihir"

Nah, baru baru ini fakta dibalik viralnya video tersebut akhirnya terungkap setelah aparat kepolisian melakukan penyelidikan.

Diketahui, kasus viralnya video aliran sesat yang memperbolehkan jemaahnya untuk bertukar pasangan diunggah pemilik Ponpes Salaf Nusantara Samsudin di Blitar dan membuat resah masyarakat.

Atas dasar tersebut, aparat kepolisian Polres Blitar langsung melakukan penyelidikan dengan memeriksa pengunggah video. Kapolres Blitar, AKBP Wiwit Adisatria mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, ternyata si pengunggah mengaku bahwa video tersebut hanyalah konten semata dan dipastikan kegiatan tersebut merupakan fiktif semata.

"Saya tegaskan pertama bahwa video tersebut dibuat hanya untuk meningkatkan subcriber yang bersangkutan. Kedua bahwa pengobatan tersebut tidak ada beberapa nama yang disebutkan hanya fiktif dipastikan tidak ada di wilayah Kabupaten Blitar," ungkapnya seperti dilansir medcom id, Selasa 27 Februari 2024.

"Dan kami tadi malam mendatangi yang bersangkutan menyampaikan itu dibuat hanya untuk konten, video dibuat di Jawa Barat," sambungnya.

Saat ini Polres Blitar, kata Wiwit, telah mengklarifikasi video tersebut ke pelaku pengunggah video dan pihaknya akan melakukan penindakan secara tegas kepada pengunggah.

"Video tersebut sudah banyak membuat gaduh masyarakat karena dianggap tidak mendidik dan sangat meresahkan," tandasnya.