Video 42 Detik Diduga Korban Bully Pelajar Binus Jadi Tontonan Saat Disiksa

Viral video diduga korban bully pelajar Binus Serpong
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Jagat dunia maya digemparkan dengan video yang diduga aksi bully atau perundungan oleh sesama pelajar SMA Binus Internasional School, Serpong

Dalam video berdurasi 0:41 detik yang diunggah akun Twitter @indomild ini terlihat, korban dikepung beramai-ramai dengan kondisi celana sudah terlepas hingga ke bawah, mata kaki. 

Korban tampak hanya bisa pasrah, ketika salah satu dari pelaku bullying tersebut kemudian mencekiknya. Sementara posisi kedua tangan remaja malang itu dipegang oleh pelaku lainnya. 

Ironisnya lagi, aksi perundungan yang diduga dilakukan oleh sejumlah pelajar SMA Binus itu hanya jadi tontonan sejumlah remaja yang ada disekitarnya.

Mereka tampak tertawa ketika korban jadi sasaran pelaku bully tersebut. 

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan bullying atau perundungan siswa Binus Internasional School, Serpon telah menyita perhatian publik. Terlebih, kasus ini diduga melibatkan anak artis Vincent Rompies

Kabar itu pun viral di media sosial. Sejumlah akun bahkan sempat memposting beberapa foto yang diduga sebagai bukti perundungan sesama siswa Binus.

Salah satunya adalah akun Twitter @TradeInves.

"Cerita ortu korban bully Geng Tai di SMA Binus, salah 1 dr 11 pelaku diduga FLR anak artis inisial VR," bunyi keterangan dalam akun itu dikutip siap.viva.co.id pada Senin, 19 Februari 2024.

Kabarnya, saat ini Polresta Tangsel sudah menindaklanjuti kasus tersebut dengan mendatangi korban dan mendatangi tempat kejadian perkara atau TKP. 

Lebih lanjut akun @TradeInves juga menampilkan dugaan bukti chat orangtua korban, dengan nama Mama Lena. 

"Mama Lena menjawab semua rasa penasaran para orang tua Binus. Ya benar adanya telah dilakukan kekerasan terhadap anak saya yang dilakukan seniornya anak-anak kelas 3 SMA Binus Internasional School Serpong." 

Menurutnya, itu dilakukan sekelompok geng sekolah dan mereka mempunyai peran masing-masing dalam kejahatannya. 

"Sejak tanggal 2 Februari anak saya dihajar, dipiting, dicekik, diikat di tiang, ditendangin bergantian disundutin pakai rokok badannya."

Tak hanya itu saja, dalam isi pesan berantai itu, ibu korban juga mengaku anaknya dipukul pakai kayu dari belakang, lalu dihajar bagian perutnya dan ditonton banyak orang. 

Lebih lanjut dalam keterangan tertulis itu juga disebut, masih banyak lagi yang nggak bisa disebutkan, dan berlanjut part 2 sebelum Pemilu, korban dihajar lagi dan dibakar tangannya pakai korek api yang dipanasin serta divideokan.

"Saya sudah dapat videonya dan mereka bilang itu hanya pemanasan dan akan dilanjut lagi hari Kamis." 

"Untungnya keburu saya tahu, dan langsung bertindak malam itu juga. Kenapa anak saya tidak bisa melawan? Karena diancam, kalau lapor dan melawan adiknya yang kelas 6 SD akan dianiaya juga akan dilecehkan dan bahkan mengancam membunuh," tuturnya.

"Saya sempat berpikir apakah anak saya ada salah duluan pernah memukul orang atau berantem? Tapi ternyata itu cuman ditatar kakak kelasnya yang katanya biar mentalnya kuat. Situ sehat tong natar anak gue. Sini lu pada gantian gue yang tatar sekarang." 

"Gimana perasaan orang tua lu, waras kah? Menyedihkan. Hati orang tua mana yang enggak akan kecewa gitu anaknya seperti kriminal," timpalnya lagi.