Menjejak Peran Kiai Nahdlatul Ulama untuk Stadion Gelora Bung Karno
- Pinterest.com/Fitri Mohede Vita
"Namanya adalah Gelanggang Olah Raga. Lebih cocok dan lebih dinamis," kata Kiai Saifuddin. "Nama Gelanggang Olah Raga Bung Karno kalau disingkat menjadi Gelora Bung Karno! Mencerminkan dinamika sesuai dengan tujuan olahraga."
Mendengar usulan itu, para hadiri mulai tampak tersenyum. Sukarno terperanjat.
"Wah! Itu nama yang hebat! Saya setuju," kata Bung Karno.
Bapak Proklamator Indonesia itu akhirnya memerintahkan Menpora Maladi untuk menyematkan nama tempat tersebut menjadi Gelora Bung Karno.
Pada kesempatan itu pula, Kiai Saifuddin mengusulkan pemerintah untuk membangun masjid di areal GBK. Usul itu diterima Bung Karno.
GBK menjadi stadion kebanggaan Indonesia pada saat Asian Games IV. Impian Sukarno yang sudah ada sejak berkunjung ke Moskow pada 1956 akhirnya terwujud.