Sempat Dituduh Intervensi Universitas Brawijaya Berdiri Teguh, Bebas dari Intervensi Politik
- Okezone
"Indonesia itu negara demokrasi, yang di dalamnya kebebasan berbicara dijunjung tinggi oleh konstitusi, freedom of the speak, tidak ada paksaan tuntutan dari siapa pun, maka pertemuan kita dalam rangka menyampaikan pemikiran atau petisi kepada siang hari ini, itu bebas tidak ada yang menekan kita," jelas Prof. Rachmad Safa'at.
Seruan kritis dari UB termasuk dalam konteks menyampaikan 8 tuntutan kepada pemerintah, mengingatkan pada netralitas TNI, Polri, ASN, serta etika moral dan demokrasi.
"Nampaknya sarapan pagi bisa tenang, tapi sebenarnya Indonesia tidak baik-baik saja. Ada banyak persoalan yang kalau didiamkan akan menjadi bumerang. Oleh karena itu seluruh kampus tidak ada kata terlambat, besok atau kapan pun silakan, bahkan setelah pemilu pun boleh, untuk menyampaikan kritik kepada pemerintah, sebagai wujud negara demokrasi," tandasnya.
UB bergabung dengan beberapa perguruan tinggi di Malang yang telah menyatakan sikap serupa, termasuk Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Widyagama, Universitas Merdeka Malang, Universitas Gajayana Malang, dan Universitas Kanjuruhan Malang.
Dalam suasana negara yang dinilai belum baik-baik saja, akademisi UB menunjukkan komitmennya dalam menyuarakan kritik demi menjaga moral dan demokrasi di Indonesia.